Menginstal dan mengonfigurasi BigQuery Connector untuk SAP di VM Compute Engine

Panduan ini menunjukkan cara menginstal dan mengonfigurasi BigQuery Connector untuk SAP versi 2.8 (terbaru) di Server Replikasi SAP LT yang berjalan di virtual machine (VM) Compute Engine di Google Cloud.

Panduan ini membahas cara menyiapkan BigQuery, Server Replikasi Transformasi Lanskap SAP (SAP LT Replikasi Server), serta BigQuery Connector untuk SAP guna mereplikasi data SAP langsung dari aplikasi SAP ke BigQuery dengan aman dan real time.

Panduan ini ditujukan untuk administrator SAP, administrator Google Cloud, serta profesional keamanan & data Google Cloud dan SAP lainnya.

Prasyarat

Sebelum menginstal BigQuery Connector untuk SAP, pastikan prasyarat berikut telah terpenuhi:

  • Anda telah membaca panduan perencanaan BigQuery Connector untuk SAP. Panduan perencanaan tersebut menjelaskan opsi, pertimbangan performa, pemetaan kolom, dan informasi lain terkait BigQuery Connector untuk SAP yang Anda butuhkan guna mengonfigurasi BigQuery Connector untuk SAP secara optimal.
  • Jika Anda belum memiliki project Google Cloud, buatlah:

    Buka pemilih project

  • Penagihan diaktifkan untuk project Anda. Pelajari cara mengonfirmasi bahwa penagihan diaktifkan untuk project Anda. Akun penagihan diperlukan untuk streaming API BigQuery, BigQuery, dan mendownload BigQuery Connector untuk SAP.

  • Pemeliharaan untuk software SAP yang terinstal adalah yang terbaru, dan versi dari semua software SAP bersifat kompatibel satu sama lain, seperti yang didokumentasikan dalam Matriks Ketersediaan Produk SAP.

  • Versi software SAP yang Anda gunakan didukung oleh BigQuery Connector untuk SAP, seperti yang didokumentasikan dalam Persyaratan software.

  • Anda memiliki lisensi SAP yang benar, yang diperlukan untuk mereplikasi data ke target apa pun melalui SDK Server Replikasi SAP LT. Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang pemberian lisensi SAP, lihat SAP Note 2707835.

  • Server Replikasi SAP LT telah diinstal. Untuk mengetahui informasi tentang cara menginstal Server Replikasi SAP LT, lihat Dokumentasi SAP.

  • Koneksi RFC atau database antara Server Replikasi SAP LT dan sistem sumber telah dikonfigurasi. Jika perlu, uji koneksi RFC menggunakan transaksi SAP SM59. Uji koneksi database menggunakan transaksi SAP DBACOCKPIT.

Ringkasan proses penginstalan dan konfigurasi

Tabel berikut menunjukkan prosedur yang tercakup dalam panduan ini dan peran yang biasanya melaksanakan prosedur tersebut.

Prosedur Peran
Jika perlu, setelah memvalidasi semua lisensi yang sesuai dari SAP, ikuti petunjuk SAP untuk menginstal Server Replikasi Transformasi Lanskap SAP. Administrator SAP.
Jika perlu, instal add-on antarmuka pengguna (UI) untuk SAP NetWeaver. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Persyaratan versi software SAP. Administrator SAP.
Mengaktifkan Google Cloud API yang diperlukan. Administrator Google Cloud.
Jika perlu, instal gcloud CLI pada host Server Replikasi SAP LT. Administrator SAP.
Membuat set data BigQuery. Administrator atau data engineer Google Cloud.
Menyiapkan autentikasi dan otorisasi Google Cloud. Administrator keamanan Google Cloud.
Mendownload paket penginstalan BigQuery Connector untuk SAP. Pemegang akun penagihan Google Cloud.
Menginstal BigQuery Connector untuk SAP. Administrator SAP.
Membuat peran dan izin SAP untuk BigQuery Connector untuk SAP. Administrator SAP.
Mengonfigurasi replikasi. Data engineer atau administrator.
Menguji replikasi. Data engineer atau administrator.
Memvalidasi replikasi. Data engineer atau administrator.

Mengaktifkan Google Cloud API yang diperlukan

Sebelum BigQuery Connector untuk SAP dapat mengakses BigQuery, Anda harus mengaktifkan Google Cloud API berikut:

  • BigQuery API
  • Service Account Credentials API IAM

Untuk mengetahui informasi tentang cara mengaktifkan Google Cloud API, lihat Mengaktifkan API.

Menginstal gcloud CLI

Untuk mereplikasi ke BigQuery, akun pengguna sidadm harus memiliki akses ke Google Cloud CLI (gcloud CLI) di host Server Replikasi SAP LT.

Gcloud CLI diinstal di sebagian besar VM Compute Engine secara default. Anda dapat mengonfirmasi penginstalannya dengan mengeluarkan perintah gcloud components list. Jika perintah tidak dikenal, Anda harus menginstal gcloud CLI.

Administrator SAP dapat menginstal gcloud CLI.

Untuk menginstal gcloud CLI, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Ikuti petunjuk penginstalan gcloud CLI.

  2. Ikuti petunjuk penyiapan gcloud CLI.

  3. Izinkan akun pengguna sidadm mengakses direktori penginstalan gcloud CLI.

  4. Secara opsional, sebagai sidadm, Anda dapat menetapkan project default untuk gcloud CLI:

    gcloud config set project PROJECT_ID

    Ganti PROJECT_ID dengan ID project yang berisi set data BigQuery Anda. Contoh, example-project-123456.

    Jika Anda tidak menetapkan project default untuk gcloud CLI, properti --project harus ditentukan pada setiap perintah gcloud yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang persyaratan BigQuery Connector untuk SAP untuk gcloud CLI, lihat persyaratan CLI gcloud.

Membuat set data BigQuery

Sebelum dapat menguji autentikasi dan otorisasi Google Cloud untuk BigQuery atau membuat tabel BigQuery target, Anda, data engineer, atau administrator harus membuat set data BigQuery.

Untuk membuat set data BigQuery, akun pengguna Anda harus memiliki izin IAM yang tepat untuk BigQuery. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Izin yang diperlukan.

  1. Di konsol Google Cloud, buka halaman BigQuery:

    Buka BigQuery

  2. Di samping project ID Anda, klik ikon View actions, , lalu klik Create dataset.

    Diagram dijelaskan dalam teks sebelumnya

  3. Di kolom Dataset ID, masukkan nama unik. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Penamaan set data.

Setelah Anda menyiapkan autentikasi dan otorisasi Google Cloud, uji akses ke Google Cloud dengan mengambil informasi tentang set data ini.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang cara membuat set data BigQuery, lihat Membuat set data.

Menyiapkan autentikasi dan otorisasi Google Cloud

Untuk mengautentikasi Google Cloud dan mendapatkan otorisasi akses ke BigQuery, administrator keamanan Google Cloud dan administrator SAP harus:

  • Membuat akun layanan untuk BigQuery Connector untuk SAP.
  • Memberikan peran IAM yang diperlukan untuk mengakses BigQuery kepada akun layanan.
  • Menambahkan akun layanan BigQuery Connector untuk SAP sebagai akun utama di project BigQuery.
  • Mengonfigurasi setelan keamanan untuk Google Cloud di host Server Replikasi SAP LT:
    • Memberikan izin kepada VM host untuk mendapatkan token akses.
    • Jika perlu, mengubah cakupan akses API di VM host.

Membuat akun layanan

BigQuery Connector untuk SAP memerlukan akun layanan IAM untuk autentikasi dan otorisasi guna mengakses BigQuery.

Akun layanan ini harus merupakan akun utama dalam project Google Cloud yang berisi set data BigQuery Anda. Jika Anda membuat akun layanan dalam project yang sama dengan set data BigQuery, akun layanan akan ditambahkan sebagai akun utama ke project secara otomatis.

Jika membuat akun layanan dalam project selain project yang berisi set data BigQuery, Anda perlu menambahkan akun layanan tersebut ke project set data BigQuery dengan langkah tambahan.

Untuk membuat akun layanan, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di konsol Google Cloud, buka halaman Service accounts di IAM & Admin.

    Buka halaman Service accounts

  2. Jika diminta, pilih project Google Cloud Anda.

  3. Klik Create Service Account.

  4. Tentukan nama untuk akun layanan dan deskripsi (opsional).

  5. Klik Create and Continue.

  6. Jika Anda membuat akun layanan dalam project yang sama dengan set data BigQuery, pilih peran berikut pada panel Grant this service account access to project:

    • BigQuery Data Editor
    • BigQuery Job User

    Jika Anda membuat akun layanan di project yang berbeda dengan set data BigQuery, jangan berikan peran apa pun ke akun layanan tersebut.

  7. Klik Continue.

  8. Berikan akses ke akun layanan kepada pengguna lain sebagaimana mestinya.

  9. Klik Done. Akun layanan akan muncul dalam daftar akun layanan untuk project tersebut.

  10. Jika Anda membuat akun layanan dalam project yang berbeda dengan project yang berisi set data BigQuery, catat nama akun layanan tersebut. Anda menentukan nama tersebut saat menambahkan akun layanan ke project BigQuery. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Tambahkan akun layanan ke project BigQuery.

Akun layanan tersebut sekarang tercantum sebagai akun utama di halaman IAM Permissions dalam project Google Cloud tempat akun layanan dibuat.

Menambahkan akun layanan ke project BigQuery

Jika Anda membuat akun layanan untuk BigQuery Connector untuk SAP dalam project selain project yang berisi set data BigQuery target, Anda harus menambahkan akun layanan tersebut ke project set data BigQuery.

Jika Anda telah membuat akun layanan dalam project yang sama dengan set data BigQuery, Anda dapat melewati langkah ini.

Untuk menambahkan akun layanan yang ada ke project set data BigQuery, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di konsol Google Cloud, buka halaman IAM Permissions:

    Buka halaman IAM permissions

  2. Pastikan nama project yang berisi set data BigQuery target ditampilkan di dekat bagian atas halaman. Contoh:

    Izin untuk project "PROJECT_NAME"

    Jika tidak, ganti project.

  3. Di halaman IAM, klik Add. Dialog Add principals to "PROJECT_NAME" akan terbuka.

  4. Pada dialog Add principals to "PROJECT_NAME", selesaikan langkah-langkah berikut:

    1. Di kolom New principals, tentukan nama akun layanan.
    2. Di kolom Select a role, masukkan BigQuery Data Editor.
    3. Klik ADD ANOTHER ROLE. Kolom Select a role akan ditampilkan lagi.
    4. Di kolom Select a role, tetapkan BigQuery Job User.
    5. Klik Save. Akun layanan akan muncul dalam daftar akun utama project di halaman IAM.

Akun layanan sekarang dapat digunakan untuk mengakses set data BigQuery dalam project ini.

Mengonfigurasi keamanan pada VM host

BigQuery Connector untuk SAP mengharuskan VM Compute Engine yang menghosting Server Replikasi SAP LT dikonfigurasi dengan opsi keamanan berikut:

  • Cakupan akses VM host harus diatur untuk mengizinkan akses penuh ke Cloud API.
  • Akun layanan VM host harus menyertakan peran Service Account Token Creator IAM.

Jika opsi ini tidak dikonfigurasi pada VM host, Anda harus mengonfigurasi opsi tersebut.

Untuk mengubah cakupan akses VM, Anda harus menghentikan VM.

Memeriksa cakupan akses API di VM host

Periksa setelan cakupan akses VM host Server Replikasi SAP LT saat ini. Jika VM sudah memiliki akses penuh ke semua Cloud API, Anda tidak perlu mengubah cakupan akses.

Untuk memeriksa cakupan akses VM host, selesaikan langkah-langkah berikut:

Konsol Google Cloud

  1. Di Konsol Google Cloud, buka halaman instance VM:

    Buka halaman VM instances

  2. Jika perlu, pilih project Google Cloud yang berisi host Server Replikasi SAP LT.

  3. Di halaman instance VM, klik nama VM host. Halaman detail VM akan terbuka.

  4. Pada bagian API and identity management di halaman detail VM host, periksa setelan Cloud API access scopes saat ini:

    • Jika setelannya Allow full access to all Cloud APIs, berarti setelan sudah benar dan Anda tidak perlu mengubahnya.
    • Jika setelannya bukan Allow full access to all Cloud APIs, Anda harus menghentikan VM dan mengubah setelannya. Untuk mengetahui petunjuknya, lihat bagian berikutnya.

gcloud CLI

  1. Tampilkan cakupan akses VM host saat ini:

    gcloud compute instances describe VM_NAME --zone=VM_ZONE --format="yaml(serviceAccounts)"

    Jika cakupan akses tidak menyertakan https://www.googleapis.com/auth/cloud-platform, Anda perlu mengubah cakupan akses VM host. Misalnya, jika Anda membuat instance VM dengan akun layanan Compute Engine default, Anda perlu mengubah cakupan akses default berikut:

    serviceAccounts:
    - email: 600915385160-compute@
      scopes:
      - https://www.googleapis.com/auth/devstorage.read_only
      - https://www.googleapis.com/auth/logging.write
      - https://www.googleapis.com/auth/monitoring.write
      - https://www.googleapis.com/auth/servicecontrol
      - https://www.googleapis.com/auth/service.management.readonly
      - https://www.googleapis.com/auth/trace.append

    Jika satu-satunya cakupan yang tercantum dalam scopes adalah https://www.googleapis.com/auth/cloud-platform, Anda tidak perlu mengubah cakupan seperti dalam contoh berikut ini:

    serviceAccounts:
    - email: 600915385160-compute@
      scopes:
      - https://www.googleapis.com/auth/cloud-platform

Mengubah cakupan akses API di VM host

Jika VM host Server Replikasi SAP LT tidak memiliki akses penuh ke Google Cloud API, ubah cakupan akses untuk mengizinkan akses penuh ke semua Cloud API.

Guna mengubah setelan Cloud API access scopes untuk VM host, selesaikan langkah-langkah berikut:

Konsol Google Cloud

  1. Jika perlu, batasi peran yang diberikan ke akun keamanan VM host.

    Anda dapat menemukan nama akun keamanan di halaman detail VM host pada bagian API and identity management. Anda dapat mengubah peran yang diberikan ke akun layanan di konsol Google Cloud pada halaman IAM di bagian Principals.

  2. Jika perlu, hentikan semua beban kerja yang sedang berjalan di VM host.

  3. Di Konsol Google Cloud, buka halaman instance VM:

    Buka halaman VM instances

  4. Di halaman instance VM, klik nama VM host untuk membuka halaman detail VM.

  5. Di bagian atas halaman detail VM host, hentikan VM host dengan mengklik STOP.

  6. Setelah VM dihentikan, klik EDIT.

  7. Pada bagian Security and access > Access scopes, pilih Allow full access to all Cloud APIs.

  8. Klik Save.

  9. Di bagian atas halaman detail VM host, mulai VM host dengan mengklik START/RESUME.

  10. Jika perlu, mulai ulang beban kerja apa pun yang dihentikan di VM host.

gcloud CLI

  1. Jika perlu, sesuaikan peran IAM yang diberikan ke akun layanan VM untuk memastikan bahwa akses ke layanan Google Cloud dari VM host dibatasi dengan tepat.

    Untuk mengetahui informasi tentang cara mengubah peran yang diberikan ke akun layanan, lihat Memperbarui akun layanan.

  2. Jika perlu, hentikan semua software SAP yang berjalan di VM host.

  3. Menghentikan VM:

    gcloud compute instances stop VM_NAME --zone=VM_ZONE
  4. Mengubah cakupan akses VM:

    gcloud compute instances set-service-account VM_NAME --scopes=cloud-platform --zone=VM_ZONE
  5. Memulai VM:

    gcloud compute instances start VM_NAME --zone=VM_ZONE
  6. Jika perlu, mulai software SAP yang berjalan di VM host.

Mengaktifkan VM host untuk mendapatkan token akses

Anda harus memberikan izin ke akun layanan VM host untuk mendapatkan token akses yang diperlukan oleh BigQuery Connector untuk SAP guna mengakses BigQuery.

Guna memberikan izin untuk membuat token akses, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di Konsol Google Cloud, buka halaman instance VM:

    Buka halaman VM instances

  2. Di halaman instance VM, klik nama VM host untuk membuka halaman detail VM.

  3. Di halaman detail VM pada bagian API and identity management, catat nama akun layanan. Contoh nama berikut adalah untuk akun layanan Compute Engine default:

    SVC-ACCT-NUMBER-compute@
  4. Di konsol Google Cloud, buka halaman IAM:

    Buka halaman IAM permissions

  5. Dalam daftar utama project, cari nama akun layanan, lalu klik Edit principal. Dialog Edit permissions akan terbuka.

  6. Pada dialog Edit permissions, klik ADD ANOTHER ROLE. Kolom Select a role akan ditampilkan.

  7. Di kolom Select a role, tentukan Service Account Token Creator.

  8. Klik Save. Anda akan kembali ke halaman izin IAM.

VM host kini memiliki izin untuk membuat token akses.

Menyiapkan sertifikat SSL dan HTTPS

Komunikasi antara BigQuery Connector untuk SAP dan BigQuery API diamankan menggunakan SSL dan HTTPS.

  1. Download sertifikat berikut dari repositori Layanan Kepercayaan Google:

    • GTS Root R1
    • GTS CA 1C3
  2. Di SAP GUI, gunakan transaksi STRUST untuk mengimpor root dan sertifikat subordinat ke dalam folder PSE SSL client SSL Client (Standard).

    Untuk mengetahui informasi selengkapnya dari SAP, lihat Bantuan SAP - Mempertahankan Daftar Sertifikasi PSE.

  3. Di host Server Replikasi SAP LT, pastikan semua aturan atau proxy firewall dikonfigurasi untuk mengizinkan traffic keluar dari port HTTPS ke BigQuery API.

    Secara spesifik, Server Replikasi SAP LT harus dapat mengakses Google Cloud API berikut:

    • https://bigquery.googleapis.com
    • https://iamcredentials.googleapis.com

    Jika Anda ingin BigQuery Connector untuk SAP mengakses Google Cloud API melalui endpoint Private Service Connect di jaringan VPC, Anda harus mengonfigurasi tujuan RFC dan menentukan endpoint Private Service Connect Anda dalam tujuan RFC tersebut. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Tujuan RFC.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya dari SAP tentang penyiapan SSL, lihat SAP Note 510007 - Pertimbangan tambahan untuk menyiapkan SSL di Server Aplikasi ABAP.

Memvalidasi port HTTP dan HTTPS di Internet Communication Manager (ICM)

Metadata VM disimpan di server metadata, yang hanya dapat diakses melalui port HTTP. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa port HTTP beserta port HTTPS telah dibuat dan aktif agar dapat mengakses metadata VM.

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SMICM.
  2. Pada panel menu, klik Go to > Services. Tanda centang hijau di kolom Actv menunjukkan bahwa port HTTP dan HTTPS telah aktif.

Untuk informasi tentang cara mengonfigurasi port HTTP dan HTTPS, lihat Setelan HTTP(S) di ICM.

Menguji autentikasi dan otorisasi Google Cloud

Pastikan Anda telah mengonfigurasi autentikasi Google Cloud dengan benar dengan meminta token akses dan mengambil informasi tentang set data BigQuery Anda.

Gunakan prosedur berikut untuk menguji autentikasi dan otorisasi Google Cloud Anda dari VM host Server Replikasi SAP LT:

  1. Di VM host Server Replikasi SAP LT, buka shell command line.

  2. Beralihlah ke pengguna sidadm.

  3. Minta token akses pertama dari server metadata VM host:

    curl "http://metadata.google.internal/computeMetadata/v1/instance/service-accounts/default/token" -H "Metadata-Flavor: Google"

    Server metadata menampilkan token akses yang mirip dengan contoh berikut, dengan ACCESS_TOKEN_STRING_1 adalah string token akses yang Anda salin ke dalam perintah pada langkah berikut:

    {"access_token":"ACCESS_TOKEN_STRING_1",
    "expires_in":3599,"token_type":"Bearer"}
  4. Minta token akses kedua dari IAM API dengan mengirimkan perintah berikut setelah mengganti nilai placeholder:

    Linux

    curl --request POST \
    "https://iamcredentials.googleapis.com/v1/projects/-/serviceAccounts/SERVICE_ACCOUNT:generateAccessToken" \
      --header "Authorization: Bearer ACCESS_TOKEN_STRING_1" \
      --header "Accept: application/json" \
      --header "Content-Type: application/json" \
      --data "{"scope":["https://www.googleapis.com/auth/bigquery"],"lifetime":"300s"}" \
      --compressed
    

    Windows

    curl --request POST `
    "https://iamcredentials.googleapis.com/v1/projects/-/serviceAccounts/SERVICE_ACCOUNT:generateAccessToken" `
      --header "Authorization: Bearer ACCESS_TOKEN_STRING_1" `
      --header "Accept: application/json" `
      --header "Content-Type: application/json" `
      --data "{"scope":["https://www.googleapis.com/auth/bigquery"],"lifetime":"300s"}" `
      --compressed
    

    Ganti kode berikut:

    • SERVICE_ACCOUNT: akun layanan yang Anda buat untuk BigQuery Connector untuk SAP di langkah sebelumnya.
    • ACCESS_TOKEN_STRING_1: string token akses pertama dari langkah sebelumnya.

    IAM API menampilkan token akses kedua, ACCESS_TOKEN_STRING_2, yang mirip dengan contoh berikut. Pada langkah berikutnya, salin string token kedua ini ke dalam permintaan ke BigQuery API.

    {"access_token":"ACCESS_TOKEN_STRING_2","expires_in":3599,"token_type":"Bearer"}
  5. Ambil informasi tentang set data BigQuery Anda dari BigQuery API dengan menjalankan perintah berikut setelah mengganti nilai placeholder:

    Linux

    curl "https://bigquery.googleapis.com/bigquery/v2/projects/PROJECT_ID/datasets/DATASET_NAME" \
    -H "Accept: application/json" -H "Authorization: Bearer ACCESS_TOKEN_STRING_2"
    

    Windows

    curl "https://bigquery.googleapis.com/bigquery/v2/projects/PROJECT_ID/datasets/DATASET_NAME" `
    -H "Accept: application/json" -H "Authorization: Bearer ACCESS_TOKEN_STRING_2"
    

    Ganti kode berikut:

    • PROJECT_ID: ID project yang berisi set data BigQuery Anda.
    • DATASET_NAME: nama set data target seperti yang ditentukan dalam BigQuery.
    • ACCESS_TOKEN_STRING_2: string token akses yang ditampilkan oleh IAM API pada langkah sebelumnya.

    Jika autentikasi Google Cloud Anda dikonfigurasi dengan benar, informasi tentang set data akan ditampilkan.

    Jika tidak dikonfigurasi dengan benar, lihat Pemecahan masalah BigQuery Connector untuk SAP.

Mendownload paket penginstalan

Download paket penginstalan BigQuery Connector untuk SAP terbaru dari portal download BigQuery Connector untuk SAP.

Anda memerlukan nomor Penagihan Cloud untuk menyelesaikan download. Untuk mengetahui informasi tentang akun penagihan, lihat Profil pembayaran & Penagihan Cloud.

Paket penginstalan mencakup file transport yang Anda salin ke direktori transportasi yang sesuai untuk Server Replikasi SAP LT.

Menginstal BigQuery Connector untuk SAP

Setelah Anda menerima paket penginstalan yang berisi BigQuery Connector untuk file transport SAP, administrator SAP dapat menginstal BigQuery Connector untuk SAP dengan mengimpor file transport ke Server Replikasi SAP LT.

File transport SAP untuk BigQuery Connector untuk SAP berisi semua objek yang diperlukan untuk BigQuery Connector untuk SAP, termasuk namespace /GOOG/, objek DDIC, implementasi dan kelas SLT SDK BADI, program laporan, dan lainnya.

Sebelum mengimpor file transport ke Server Replikasi SAP LT, pastikan Server Replikasi SAP LT Anda didukung oleh BigQuery Connector untuk SAP, seperti yang didokumentasikan dalam Persyaratan software.

Meskipun menggunakan versi Server Replikasi SAP LT yang didukung, dalam beberapa kasus, Anda mungkin melihat pesan error Requests do not match the component version of the target system saat mengimpor file transport. Dalam kasus semacam itu, Anda perlu mengimpor ulang file transport ke SAP LT Replikasi Server. Saat mengimpor ulang, buka Options pada layar Import Transport Request, lalu pilih kotak centang Ignore Invalid Component Version.

Prosedur berikut adalah prosedur umum. Setiap sistem SAP berbeda, jadi bekerjasamalah dengan administrator SAP Anda untuk menentukan perubahan apa pun pada prosedur yang mungkin diperlukan untuk sistem SAP Anda:

  1. Salin file transport BigQuery Connector untuk SAP ke direktori impor transport Server Replikasi SAP LT berikut:

    • /usr/sap/trans/cofiles/KXXXXXX.ED1
    • /usr/sap/trans/data/RXXXXXX.ED1

    Pada contoh sebelumnya, XXXXXX mewakili nama file bernomor.

  2. Di SAP GUI, gunakan kode transaksi STMS_IMPORT atau STMS untuk mengimpor file ke sistem SAP.

  3. Pastikan semua objek dalam paket /GOOG/SLT_SDK aktif dan konsisten:

    1. Di antarmuka SAP, masukkan kode transaksi SE80.
    2. Di pemilih paket, pilih /GOOG/SLT_SDK.
    3. Di kolom Object name, klik kanan pada paket /GOOG/SLT_SDK, lalu pilih Check > Package Check > Object of Package.

      Tanda centang hijau di kolom Result menunjukkan bahwa semua objek lulus pemeriksaan paket.

Mengonfirmasi bahwa BigQuery Connector untuk SAP siap dikonfigurasi

Untuk memastikan lebih lanjut bahwa file transport telah diimpor dengan benar dan BigQuery Connector untuk SAP siap dikonfigurasi, pastikan bahwa implementasi BigQuery Connector untuk SAP Business Add-In (BAdI) aktif dan BigQuery Connector untuk aplikasi replikasi SAP memiliki entri dalam tabel IUUC_REPL_APPL.

  1. Periksa penerapan BAdI:
    1. Gunakan transaksi SE80 untuk membuka dan memilih folder objek peningkatan /GOOG/EI_IUUC_REPL_RUNTIME_BQ.
    2. Pilih Enh. Implementation Elements di sisi kanan halaman.
    3. Di bagian Runtime Behavior, pastikan kolom Implementation is active dicentang.
  2. Periksa aplikasi replikasi:
    1. Menggunakan Data Browser SAP atau transaksi SE16, tampilkan tabel IUUC_REPL_APPL.
    2. Pastikan aplikasi berikut muncul dalam tabel IUUC_REPL_APPL:
      • /GOOG/SLT_BQ
      • ZGOOG_SLT_BQ, untuk digunakan saat namespace /GOOG/ tidak terdaftar

Membuat peran dan otorisasi SAP untuk BigQuery Connector untuk SAP

Agar dapat menggunakan BigQuery Connector untuk SAP, selain otorisasi Server Replikasi SAP LT standar, pengguna memerlukan akses ke transaksi kustom yang disediakan dengan BigQuery Connector untuk SAP: /GOOG/SLT_SETTINGS dan /GOOG/REPLIC_VALID.

Untuk menggunakan alat Load Simulation, pengguna memerlukan akses ke transaksi kustom /GOOG/LOAD_SIMULATE yang disediakan dengan BigQuery Connector untuk SAP.

Secara default, pengguna yang memiliki akses ke transaksi kustom /GOOG/SLT_SETTINGS dan /GOOG/REPLIC_VALID dapat mengubah setelan konfigurasi apa pun, sehingga Anda dapat membatasi akses ke konfigurasi tertentu jika perlu. Untuk pengguna yang hanya perlu melihat setelan BigQuery Connector untuk SAP, Anda dapat memberi mereka akses hanya baca ke transaksi kustom /GOOG/SLT_SETT_DISP.

File transport BigQuery Connector untuk SAP menyertakan objek Google BigQuery Settings Authorization, ZGOOG_MTID, untuk otorisasi khusus BigQuery Connector untuk SAP.

Untuk memberikan akses ke transaksi kustom dan membatasi akses ke konfigurasi tertentu, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Dengan menggunakan kode transaksi SAP PFCG, tentukan peran bagi BigQuery Connector untuk SAP.

  2. Beri akses peran ke transaksi kustom /GOOG/SLT_SETTINGS, /GOOG/REPLIC_VALID, dan /GOOG/LOAD_SIMULATE.

  3. Untuk membatasi akses suatu peran, tentukan grup otorisasi setiap konfigurasi yang dapat diakses oleh peran tersebut menggunakan objek otorisasi ZGOOG_MTID. Contoh:

    • Objek otorisasi untuk BigQuery Connector untuk SAP (ZGOOG_MTID):
      • Activity 01
      • Authorization Group AUTH_GROUP_1,AUTH_GROUP_N

    AUTH_GROUP_01 dan AUTH_GROUP_N adalah nilai yang ditentukan dalam konfigurasi Server Replikasi SAP LT.

    Grup otorisasi yang ditentukan untuk ZGOOG_MTID harus cocok dengan grup otorisasi yang ditentukan untuk peran dalam objek otorisasi SAP S_DMIS_SLT.

Membuat peran dan otorisasi SAP untuk melihat setelan BigQuery Connector untuk SAP

Untuk memberikan akses hanya baca untuk transaksi kustom /GOOG/SLT_SETT_DISP, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Dengan menggunakan kode transaksi SAP PFCG, tentukan peran untuk melihat setelan BigQuery Connector untuk SAP.

  2. Beri akses peran ke transaksi kustom /GOOG/SLT_SETT_DISP.

  3. Tambahkan objek otorisasi untuk BigQuery Connector untuk SAP (ZGOOG_MTID) dengan atribut berikut:

    • Activity 03
    • Authorization Group = *
  4. Buat profil peran dan tetapkan pengguna yang relevan ke peran tersebut.

Mengonfigurasi replikasi

Untuk mengonfigurasi replikasi, Anda harus menentukan setelan BigQuery Connector untuk SAP dan Replikasi Server SAP LT.

Tentukan setelan akses di /GOOG/CLIENT_KEY

Gunakan transaksi SM30 untuk menentukan setelan akses ke BigQuery. BigQuery Connector untuk SAP menyimpan setelan sebagai kumpulan data dalam tabel konfigurasi kustom /GOOG/CLIENT_KEY.

Untuk menentukan setelan akses:

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM30.

  2. Pilih tabel konfigurasi /GOOG/CLIENT_KEY.

  3. Masukkan nilai untuk kolom tabel berikut:

    Kolom Jenis data Deskripsi
    Nama String Nama konfigurasi CLIENT_KEY ini.
    Nama Akun Layanan String

    Nama akun layanan, dalam format alamat email, yang dibuat untuk BigQuery Connector untuk SAP pada langkah Membuat akun layanan. Contoh: sap-example-svc-acct@example-project-123456..

    Cakupan String

    Tentukan cakupan akses API https://www.googleapis.com/auth/cloud-platform, seperti yang direkomendasikan oleh Compute Engine. Cakupan akses ini sesuai dengan setelan Allow full access to all Cloud APIs di VM host. Untuk informasi selengkapnya, lihat Menetapkan cakupan akses di VM host.

    Project ID String ID project yang berisi set data BigQuery target Anda.
    Nama perintah String

    Kosongkan kolom ini.

    Class Otorisasi String Class otorisasi yang akan digunakan untuk replikasi.

    Tentukan /GOOG/CL_GCP_AUTH_GOOGLE.

    Kolom Otorisasi Tidak berlaku Kosongkan kolom ini.
    Detik Pembaruan Token Bilangan Bulat

    Lama waktu, dalam detik, sebelum masa berlaku token akses berakhir dan harus dimuat ulang. Nilai defaultnya adalah 3500.

    Menentukan nilai dari 1 hingga 3599 akan menggantikan waktu habis masa berlaku default, yaitu 3500 detik. Jika Anda menentukan 0, BigQuery Connector untuk SAP akan menggunakan nilai default.

    Token Caching Boolean Tanda yang menentukan apakah token akses yang diambil dari Google Cloud disimpan ke cache atau tidak.

    Sebaiknya aktifkan penyimpanan token ke dalam cache setelah Anda selesai mengonfigurasi BigQuery Connector untuk SAP dan menguji koneksi Anda ke Google Cloud. Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang penyimpanan token ke dalam cache, lihat Mengaktifkan penyimpanan token ke dalam cache.

Mengonfigurasi tujuan RFC

Agar dapat menghubungkan BigQuery Connector untuk SAP ke Google Cloud, sebaiknya gunakan tujuan RFC.

Untuk mengonfigurasi tujuan RFC untuk replikasi Anda:

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM59.

  2. (Direkomendasikan) Buat tujuan RFC baru dengan menyalin contoh tujuan RFC GOOG_BIGQUERY dan GOOG_IAMCREDENTIALS, lalu buat catatan untuk nama tujuan RFC baru. Anda akan menggunakannya di langkah-langkah berikutnya.

    BigQuery Connector untuk SAP menggunakan tujuan RFC untuk terhubung ke BigQuery dan IAM API.

    Jika ingin menguji konektivitas berbasis tujuan RFC, Anda dapat melewati langkah ini dan menggunakan contoh tujuan RFC.

  3. Untuk tujuan RFC yang Anda buat, selesaikan langkah-langkah berikut:

    1. Buka tab Technical Settings dan pastikan kolom Service No. ditetapkan dengan nilai 443. Inilah port yang digunakan oleh tujuan RFC untuk komunikasi yang aman.

    2. Buka Logon & Security lalu pastikan bahwa SSL Certificate ditetapkan dengan opsi DFAULT SSL Client (Standard) singkat ini.

    3. Jika ingin, Anda dapat mengonfigurasi setelan proxy, mengaktifkan kompresi HTTP, dan menentukan endpoint Private Service Connect.

    4. Simpan perubahan Anda.

    5. Untuk menguji koneksi, klik Connection Test.

      Respons yang berisi 404 Not Found dapat diterima dan telah diperkiraan karena endpoint yang ditentukan dalam tujuan RFC sesuai dengan layanan Google Cloud, bukan resource tertentu yang dihosting oleh layanan. Respons tersebut menunjukkan bahwa layanan Google Cloud target dapat dijangkau dan tidak ada resource target yang ditemukan.

  4. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM30.

  5. Pada tabel /GOOG/CLIENT_KEY yang Anda buat di bagian sebelumnya, catat nilai untuk kolom Name.

  6. Pada tabel /GOOG/SERVIC_MAP, buat entri dengan nilai kolom berikut:

    Google Cloud Key Name Google Service Name RFC Destination
    CLIENT_KEY_TABLE_NAME bigquery.googleapis.com Tentukan nama tujuan RFC Anda yang menargetkan BigQuery. Jika Anda menggunakan contoh tujuan RFC untuk pengujian, tentukan GOOG_BIGQUERY.
    CLIENT_KEY_TABLE_NAME iamcredentials.googleapis.com Tentukan nama tujuan RFC yang menargetkan IAM. Jika Anda menggunakan contoh tujuan RFC untuk pengujian, tentukan GOOG_IAMCREDENTIALS.

    Ganti CLIENT_KEY_TABLE_NAME dengan nama kunci klien yang Anda catat di langkah sebelumnya.

Mengonfigurasi setelan proxy

Saat menggunakan RFC destinations untuk terhubung ke Google Cloud, Anda dapat mengarahkan komunikasi dari BigQuery Connector untuk SAP melalui server proxy yang Anda gunakan di lanskap SAP.

Jika tidak ingin menggunakan server proxy atau tidak memilikinya dalam lanskap SAP, Anda dapat melewati langkah ini.

Guna mengonfigurasi setelan server proxy untuk BigQuery Connector untuk SAP, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM59.

  2. Pilih tujuan RFC yang menargetkan IAM.

  3. Buka tab Technical Settings, lalu masukkan nilai untuk kolom di bagian HTTP Proxy Options.

  4. Ulangi langkah sebelumnya untuk tujuan RFC yang menargetkan BigQuery.

Mengaktifkan kompresi HTTP

Saat menggunakan RFC destinations untuk terhubung ke Google Cloud, Anda dapat mengaktifkan HTTP compression.

Jika tidak ingin mengaktifkan fitur ini, Anda dapat melewati langkah ini.

Untuk mengaktifkan kompresi HTTP, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM59.

  2. Pilih tujuan RFC yang menargetkan BigQuery.

  3. Buka tab Special Options.

  4. Untuk kolom HTTP Version, pilih HTTP 1.1.

  5. Untuk kolom Compression, pilih nilai yang sesuai.

    Untuk mengetahui informasi tentang opsi kompresinya, lihat Catatan SAP 1037677 - Kompresi HTTP hanya mengompresi dokumen tertentu

Menentukan endpoint Private Service Connect

Jika Anda ingin BigQuery Connector untuk SAP menggunakan endpoint Private Service Connect untuk mengizinkan penggunaan BigQuery dan IAM secara pribadi, Anda harus membuat endpoint tersebut di project Google Cloud dan menentukannya di tujuan RFC masing-masing.

Jika Anda ingin BigQuery Connector untuk SAP terus menggunakan endpoint API publik default untuk terhubung ke BigQuery dan IAM, lewati langkah ini.

Guna mengonfigurasi BigQuery Connector untuk SAP agar menggunakan endpoint Private Service Connect, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi SM59.

  2. Pastikan Anda telah membuat tujuan RFC baru untuk BigQuery dan IAM. Untuk petunjuk cara membuat tujuan RFC ini, lihat Mengonfigurasi tujuan RFC.

  3. Pilih tujuan RFC yang menargetkan BigQuery, lalu selesaikan langkah-langkah berikut:

    1. Buka tab Technical Settings.

    2. Untuk kolom Target Host, masukkan nama endpoint Private Service Connect yang Anda buat untuk mengakses BigQuery.

    3. Buka tab Logon and Security.

    4. Untuk kolom Service No., pastikan nilai 443 ditentukan.

    5. Untuk kolom SSL Certificate, pastikan opsi DFAULT SSL Client (Standard) telah dipilih.

  4. Pilih tujuan RFC yang menargetkan IAM, lalu selesaikan langkah-langkah berikut:

    1. Buka tab Technical Settings.

    2. Untuk kolom Target Host, masukkan nama endpoint Private Service Connect yang Anda buat untuk mengakses IAM.

    3. Buka tab Logon and Security.

    4. Untuk kolom Service No., pastikan nilai 443 ditentukan.

    5. Untuk kolom SSL Certificate, pastikan opsi DFAULT SSL Client (Standard) telah dipilih.

Mengaktifkan penyimpanan token ke dalam cache

Untuk meningkatkan performa replikasi, sebaiknya aktifkan cache untuk token akses yang diperoleh akun layanan VM host Anda guna mengakses BigQuery.

Mengaktifkan penyimpanan token ke dalam cache akan memastikan bahwa token akses digunakan kembali hingga masa berlakunya berakhir atau dicabut, yang kemudian akan mengurangi jumlah panggilan HTTP yang dilakukan untuk mengambil token akses baru.

Untuk mengaktifkan penyimpanan token ke dalam cache, pilih tanda Token Caching di tabel kunci klien /GOOG/CLIENT_KEY.

Saat Anda mengaktifkan penyimpanan token ke dalam cache, token akses akan di-cache dalam Memori Bersama pada server aplikasi Server Replikasi SAP LT selama durasi yang ditetapkan untuk kolom Token Refresh Seconds di tabel /GOOG/CLIENT_KEY. Jika Token Refresh Seconds tidak ditentukan atau disetel ke 0, token akses akan disimpan dalam cache dengan nilai yang ditentukan pada parameter CMD_SECS_DEFLT di setelan lanjutan.

Untuk workload SAP yang berjalan di Google Cloud dan menggunakan akun layanan yang dikelola pengguna untuk mengakses BigQuery, penyimpanan token ke dalam cache dapat memberikan peningkatan yang signifikan karena pengambilan token akses di skenario ini melibatkan pembuatan dua panggilan HTTP. Untuk mengetahui informasi tentang pengambilan token, baca artikel Menguji autentikasi dan otorisasi Google Cloud.

Menghapus token akses yang di-cache

Ketika penyimpanan token ke dalam cache diaktifkan dan Anda memperbarui peran yang ditetapkan ke akun layanan yang digunakan BigQuery Connector untuk SAP untuk mengakses BigQuery, token akses baru yang sesuai dengan peran baru tersebut hanya diambil setelah masa berlaku token yang di-cache berakhir. Dalam situasi seperti ini, Anda dapat menghapus token akses secara manual.

Untuk menghapus token akses yang di-cache, masukkan transaksi SE38, lalu jalankan program /GOOG/R_CLEAR_TOKEN_CACHE.

Membuat konfigurasi replikasi Server Replikasi SAP LT

Gunakan transaksi SAP LTRC untuk membuat konfigurasi replikasi Server Replikasi SAP LT.

Jika Server Replikasi SAP LT berjalan di server yang berbeda dengan sistem SAP sumber, pastikan Anda memiliki koneksi RFC di antara kedua sistem sebelum membuat konfigurasi replikasi.

Beberapa setelan dalam konfigurasi replikasi memengaruhi performa. Untuk menentukan nilai setelan yang tepat bagi penginstalan Anda, lihat Panduan Pengoptimalan Performa untuk versi Server Replikasi SAP LT Anda di Portal Bantuan SAP.

Opsi antarmuka dan konfigurasi untuk Server Replikasi SAP LT mungkin sedikit berbeda, bergantung pada versi yang Anda gunakan.

Untuk mengonfigurasi replikasi, gunakan prosedur untuk versi Server Replikasi SAP LT Anda:

Mengonfigurasi replikasi di DMIS 2011 SP17, DMIS 2018 SP02, atau yang lebih baru

Langkah-langkah berikut mengonfigurasi replikasi di versi Server Replikasi SAP LT yang lebih baru. Jika Anda menggunakan versi sebelumnya, lihat Mengonfigurasi replikasi di DMIS 2011 SP16, DMIS 2018 SP01, atau yang lebih lama.

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi LTRC.

  2. Klik ikon Create configuration. Wizard Create Configuration akan terbuka.

  3. Di kolom Configuration Name dan Description, masukkan nama dan deskripsi untuk konfigurasi, lalu klik Next.

    Anda dapat menentukan Authorization Group untuk membatasi akses ke grup otorisasi tertentu sekarang atau menentukannya nanti.

  4. Di panel Source System Connection Details:

    • Pilih tombol pilihan RFC Connection.
    • Di kolom RFC Destination, tentukan nama koneksi RFC ke sistem sumber.
    • Centang kotak Allow Multiple Usage dan Read from Single Client sesuai kebutuhan. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat dokumentasi Server Replikasi SAP LT.
    • Klik Next.

    Langkah-langkah ini adalah untuk koneksi RFC, tetapi jika sumber Anda adalah database, Anda dapat memilih DB Connection jika telah menentukan koneksi menggunakan transaksi DBACOCKPIT.

  5. Di panel Target System Connection Details:

    • Pilih tombol pilihan untuk Other.
    • Di kolom Scenario, pilih SLT SDK dari menu drop-down.
    • Klik Next.
  6. Di panel Specify Transfer Settings:

    1. Di kolom Application di bagian Data Transfer Settings, masukkan /GOOG/SLT_BQ atau ZGOOG_SLT_BQ.

    2. Di bagian Job options, masukkan nilai awal di setiap kolom berikut:

      • Number of Data Transfer Jobs
      • Number of Initial Load Jobs
      • Number of Calculation Jobs
    3. Di bagian Replication Options, pilih tombol pilihan Real Time.

    4. Klik Next.

  7. Setelah meninjau konfigurasi, klik Save.

  8. Catat ID tiga digit di kolom Mass Transfer. Anda akan menggunakan ID tersebut di langkah berikutnya.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat PDF yang terlampir di SAP Note 2652704: Mereplikasi Data Menggunakan SLT SDK - DMIS 2011 SP17, DMIS 2018 SP02.pdf.

Mengonfigurasi replikasi di DMIS 2011 SP16, DMIS 2018 SP01, atau yang lebih lama

Langkah-langkah berikut mengonfigurasi replikasi di Server Replikasi SAP LT versi yang lebih lama. Jika Anda menggunakan versi yang lebih baru, lihat Mengonfigurasi replikasi di DMIS 2011 SP17, DMIS 2018 SP02, atau yang lebih baru.

  1. Di SAP GUI, masukkan kode transaksi LTRC.
  2. Klik New. Dialog akan terbuka untuk menentukan konfigurasi baru.
  3. Pada langkah Specify Source System:
    • Pilih RFC Connection sebagai jenis koneksi.
    • Masukkan nama koneksi RFC.
    • Pastikan kolom Allow Multiple Usage dipilih.
  4. Pada langkah Specify Target System:
    • Masukkan data koneksi ke sistem target.
    • Pilih RFC Connection sebagai jenis koneksi.
    • Pada kolom Scenario for RFC Communication, pilih nilai Write Data to Target Using BAdI dari menu drop-down. Koneksi RFC otomatis ditetapkan ke NONE.
  5. Pada langkah Menentukan Setelan Transfer, tekan F4 Help. Aplikasi yang Anda tentukan sebelumnya akan ditampilkan di kolom Application.
  6. Catat ID tiga digit di kolom Mass Transfer. Anda akan menggunakan ID tersebut di langkah berikutnya.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat PDF yang terlampir di SAP Note 2652704: Mereplikasi Data Menggunakan SLT SDK - DMIS 2011 SP15, SP16, DMIS 2018 SP00, SP01.pdf.

Membuat konfigurasi transfer massal untuk BigQuery

Gunakan transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS kustom guna mengonfigurasi transfer massal untuk BigQuery serta menentukan tabel dan pemetaan kolom.

Memilih opsi transfer massal awal

Saat pertama kali memasukkan transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS, Anda memilih bagian mana dari konfigurasi transfer massal BigQuery yang perlu diedit.

Untuk memilih bagian konfigurasi transfer massal:

  1. Di SAP GUI, masukkan transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS yang didahului dengan /n:

    /n/GOOG/SLT_SETTINGS
  2. Dari menu drop-down Settings Table di layar peluncuran untuk transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS, pilih Mass Transfers.

    Untuk konfigurasi transfer massal baru, kosongkan kolom Mass Transfer Key.

  3. Klik ikon Execute. Layar BigQuery Settings Maintenance - Mass Transfers akan ditampilkan.

Menentukan pembuatan tabel dan atribut umum lainnya

Di bagian awal konfigurasi transfer massal BigQuery, Anda mengidentifikasi konfigurasi transfer massal dan menentukan kunci klien terkait, serta properti tertentu yang berkaitan dengan pembuatan tabel BigQuery target.

Server Replikasi SAP LT menyimpan konfigurasi transfer massal sebagai kumpulan data dalam tabel konfigurasi kustom /GOOG/BQ_MASTR.

Kolom yang ditentukan pada langkah-langkah berikut wajib diisi.

  1. Di layar BigQuery Settings Maintenance - Mass Transfers, klik ikon Append Row.

  2. Di baris yang ditampilkan, tentukan setelan berikut:

    1. Di kolom Mass Transfer Key, tentukan nama untuk transfer ini. Nama ini menjadi kunci utama transfer massal.
    2. Di kolom Mass Transfer ID, masukkan ID tiga digit yang dibuat saat Anda membuat konfigurasi replikasi Server Replikasi SAP LT yang sesuai.
    3. Untuk menggunakan label atau deskripsi singkat dari kolom sumber sebagai nama untuk kolom target di BigQuery, klik kotak centang Use Custom Names Flag. Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang nama kolom, lihat Opsi penamaan default untuk kolom.
    4. Untuk menyimpan jenis perubahan yang memicu penyisipan dan mengaktifkan validasi jumlah kumpulan data antara tabel sumber, statistik Server Replikasi SAP LT, dan tabel BigQuery, klik kotak centang Extra Fields Flag.

      Jika flag ini ditetapkan, BigQuery Connector untuk SAP akan menambahkan kolom ke skema tabel BigQuery. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Kolom tambahan untuk perubahan kumpulan data dan kueri jumlah.

    5. Untuk berhenti mengirim data saat muncul kumpulan data dengan error, kotak centang Break at First Error Flag dicentang secara default. Sebaiknya biarkan opsi ini dicentang. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Flag BREAK.

    6. Secara opsional, untuk otomatis mengurangi ukuran potongan saat ukuran byte dari suatu potongan melebihi ukuran byte maksimum untuk permintaan HTTP yang diterima BigQuery, klik kotak centang Dynamic Chunk Size Flag. Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang ukuran potongan dinamis, lihat Ukuran potongan dinamis.

    7. Saat kumpulan data dengan error data ditemukan, untuk melewatinya dan terus menyisipkan kumpulan data ke dalam tabel BigQuery, klik kotak centang Skip Invalid Records Flag. Sebaiknya biarkan tidak dicentang. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Flag SKIP.

    8. Di kolom Google Cloud Key Name, masukkan nama konfigurasi /GOOG/CLIENT_KEY yang sesuai.

      BigQuery Connector untuk SAP mengambil ID Project Google Cloud secara otomatis dari konfigurasi /GOOG/CLIENT_KEY.

    9. Di kolom BigQuery Dataset, masukkan nama set data BigQuery target yang Anda buat sebelumnya dalam prosedur ini.

    10. Di kolom Is Setting Active Flag, aktifkan konfigurasi transfer massal dengan mengklik kotak centangnya.

    11. Klik Save.

      Catatan transfer massal ditambahkan ke tabel /GOOG/BQ_MASTR dan kolom Changed By, Changed On, serta Changed At diisi secara otomatis.

    12. Klik Display Table.

      Kumpulan data atribut tabel baru akan ditampilkan, diikuti dengan panel entri pemetaan kolom.

Menentukan atribut tabel

Anda dapat menentukan atribut tabel, seperti nama tabel dan partisi tabel, serta jumlah kumpulan data yang akan disertakan dalam setiap transmisi atau bagian yang dikirim ke BigQuery, pada bagian kedua transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS.

Setelan yang Anda tentukan disimpan sebagai kumpulan data dalam tabel konfigurasi /GOOG/BQ_TABLE.

Setelan ini bersifat opsional.

Untuk menentukan atribut tabel:

  1. Klik ikon Append row.

  2. Di kolom SAP Table Name, masukkan nama tabel SAP sumber.

  3. Di kolom External Table Name, masukkan nama tabel BigQuery target. Jika tabel target belum ada, BigQuery Connector untuk SAP akan membuat tabel dengan nama ini. Untuk konvensi penamaan BigQuery untuk tabel, lihat Penamaan tabel.

  4. Untuk mengirim data yang tidak dikompresi untuk semua kolom dalam tabel, pilih Send Uncompressed Flag. Dengan setelan ini diaktifkan, BigQuery Connector untuk SAP akan mereplikasi kolom kosong dalam kumpulan data sumber dengan nilai yang digunakan untuk melakukan inisialisasi kolom tersebut di tabel sumber. Untuk performa yang lebih baik, jangan pilih flag ini.

    Jika Anda perlu mengirim data yang tidak dikompresi hanya untuk kolom tertentu, jangan pilih Send Uncompressed Flag di tingkat tabel. Sebagai gantinya, pilih Send Uncompressed Flag untuk kolom tertentu tersebut di tingkat kolom. Opsi ini memungkinkan Anda mempertahankan nilai awal kolom tertentu saat mereplikasi data ke BigQuery, meskipun Anda mengompresi data tabel lainnya. Untuk mengetahui informasi tentang cara mengubah kompresi kumpulan data di tingkat kolom, lihat Mengubah kompresi kumpulan data di tingkat kolom.

    Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang perilaku kompresi kumpulan data, lihat Kompresi kumpulan data.

  5. Secara opsional, di kolom Chunk Size, tentukan jumlah maksimum kumpulan data yang akan disertakan dalam setiap potongan yang dikirim ke BigQuery. Sebaiknya gunakan ukuran potongan default dengan BigQuery Connector untuk SAP, yaitu 10.000 kumpulan data. Jika perlu, Anda dapat meningkatkan ukuran potongan hingga 50.000 kumpulan data, yang merupakan ukuran potongan maksimum yang diizinkan BigQuery Connector untuk SAP.

    Jika kumpulan data sumber memiliki banyak kolom, jumlah kolom dapat meningkatkan ukuran byte keseluruhan dari potongan, sehingga dapat menyebabkan error potongan. Jika ini terjadi, coba kurangi ukuran potongan untuk mengurangi ukuran byte. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Ukuran potongan di BigQuery Connector untuk SAP. Atau, untuk menyesuaikan ukuran potongan secara otomatis, aktifkan ukuran potongan dinamis. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Ukuran potongan dinamis.

  6. Secara opsional, di kolom Partition Type, tentukan penambahan waktu yang akan digunakan untuk partisi. Nilai yang valid adalah HOUR, DAY, MONTH, atau YEAR. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Partisi tabel.

  7. Secara opsional, di kolom Partition Field, tentukan nama kolom dalam tabel BigQuery target yang berisi stempel waktu yang akan digunakan untuk membuat partisi. Saat menentukan Partition Field, Anda juga harus menentukan Partition Type. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Partisi tabel.

  8. Di kolom Is Setting Active Flag, aktifkan atribut tabel dengan mengklik kotak centangnya. Jika kolom Is Setting Active Flag tidak dicentang, BigQuery Connector untuk SAP akan membuat tabel BigQuery dengan nama tabel sumber SAP, ukuran potongan default, dan tanpa partisi.

  9. Klik Save.

    Atribut Anda disimpan sebagai kumpulan data di tabel konfigurasi /GOOG/BQ_TABLE dan kolom Changed By, Changed On, serta Changed At diisi secara otomatis.

  10. Klik Display Fields.

    Kumpulan data atribut tabel baru akan ditampilkan, diikuti dengan panel entri pemetaan kolom.

Menyesuaikan pemetaan kolom default

Jika tabel SAP sumber berisi kolom stempel waktu atau boolean, ubah pemetaan jenis data default untuk mencerminkan jenis data dengan akurat dalam tabel BigQuery target.

Anda juga dapat mengubah jenis data lainnya, serta nama yang digunakan untuk kolom target.

Anda dapat mengedit pemetaan default secara langsung di SAP GUI atau mengekspor pemetaan default ke spreadsheet atau file teks sehingga orang lain dapat mengedit nilai tanpa memerlukan akses ke Server Replikasi SAP LT.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang pemetaan kolom default dan perubahan yang dapat Anda buat, lihat Pemetaan kolom.

Guna menyesuaikan pemetaan default untuk kolom BigQuery target:

  1. Di halaman BigQuery Settings Maintenance - Fields pada transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS, tampilkan pemetaan kolom default untuk transfer massal yang sedang Anda konfigurasi.

  2. Edit jenis data target default di kolom External Data Element sesuai kebutuhan. Secara khusus, ubah jenis data target untuk jenis data berikut:

    • Stempel waktu. Ubah jenis data target default dari NUMERIC menjadi TIMESTAMP atau TIMESTAMP (LONG).
    • Booleans. Ubah jenis data target default dari STRING menjadi BOOLEAN.
    • Heksadesimal. Ubah jenis data target default dari STRING menjadi BYTES.

    Untuk mengedit pemetaan jenis data default:

    1. Di baris kolom yang perlu Anda edit, klik kolom External Data Element.
    2. Pada dialog untuk jenis data, pilih jenis data BigQuery yang Anda butuhkan.
    3. Konfirmasi perubahan, lalu klik Save.
  3. Jika Anda menentukan flag Custom Names di halaman BigQuery Settings Maintenance, edit nama kolom target default di bagian Temporary Field Name sesuai kebutuhan.

    Nilai yang Anda tentukan akan menggantikan nama default yang ditampilkan di kolom External Field Name.

  4. Edit deskripsi kolom target default di kolom Field Description sesuai kebutuhan.

  5. Jika ingin, ekspor peta kolom untuk pengeditan eksternal. Untuk mengetahui petunjuknya, lihat Mengedit peta kolom BigQuery dalam file CSV.

  6. Setelah semua perubahan selesai dan semua nilai yang diedit secara eksternal diupload, pastikan kotak Is Setting Active Flag dicentang. Jika kotak Is Setting Active Flag tidak dipilih, BigQuery Connector untuk SAP akan membuat tabel target dengan nilai default.

  7. Klik Save.

    Perubahan disimpan di tabel konfigurasi /GOOG/BQ_FIELD dan bagian Changed By, Changed On, serta Changed At diisi secara otomatis.

Mengubah kompresi kumpulan data di tingkat kolom

Untuk meningkatkan performa replikasi, BigQuery Connector untuk SAP mengompresi kumpulan data dengan menghapus semua kolom kosong dalam kumpulan data sumber, yang kemudian diinisialisasi dengan null di tabel target di BigQuery. Namun, jika Anda perlu mereplikasi beberapa kolom kosong dengan nilai awalnya ke BigQuery sambil tetap menggunakan kompresi kumpulan data, Anda dapat memilih Kirim Flag Tidak Terkompresi untuk kolom tertentu tersebut.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang perilaku kompresi kumpulan data, lihat Kompresi kumpulan data.

Untuk mengubah kompresi data di tingkat kolom, selesaikan langkah-langkah berikut:

  1. Di halaman BigQuery Settings Maintenance - Fields pada transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS, tampilkan daftar kolom untuk tabel yang transfer massalnya sedang Anda konfigurasi.

  2. Untuk mengirim data yang tidak dikompresi untuk kolom, pilih Send Uncompressed Flag yang sesuai dengan kolom.

  3. Klik Simpan.

Menguji replikasi

Uji konfigurasi replikasi dengan memulai penyediaan data:

  1. Buka Cockpit Server Replikasi SAP LT (transaksi LTRC) di SAP GUI.

  2. Klik konfigurasi transfer massal untuk replikasi tabel yang sedang Anda uji.

  3. Klik Data Provisioning.

  4. Di panel Data Provisioning, mulai penyediaan data:

    1. Masukkan nama tabel sumber.
    2. Klik tombol pilihan untuk jenis penyediaan data yang ingin Anda uji. MIsalnya, Start Load.
    3. Klik ikon Execute. Transfer data dimulai dan progresnya ditampilkan di layar Participating objects.

      Jika tabel tersebut tidak ada di BigQuery, BigQuery Connector untuk SAP akan membuat tabel, dari skema yang dibangun menggunakan atribut tabel dan kolom yang sebelumnya Anda tentukan dengan transaksi /GOOG/SLT_SETTINGS.

      Durasi waktu yang dibutuhkan pemuatan awal tabel bergantung pada ukuran tabel dan record-nya.

      Pesan ditulis ke bagian Application Logs Server Replikasi SAP LT dalam transaksi LTRC.

Atau, Anda dapat menguji replikasi ke BigQuery menggunakan alat Load Simulation. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Alat Load Simulation.

Memvalidasi replikasi

Anda dapat memvalidasi replikasi menggunakan metode berikut:

  • Di Server Replikasi SAP LT:
    • Pantau replikasi di layar Data Provisioning.
    • Periksa pesan error di layar Application Logs.
  • Pada tab informasi tabel di BigQuery:
    • Periksa tab Schema untuk memastikan skema sudah benar.
    • Periksa tab Preview untuk melihat pratinjau baris yang disisipkan.
    • Periksa tab Details untuk mengetahui jumlah baris yang disisipkan, ukuran tabel, dan informasi lainnya.
  • Jika kotak Extra Fields Flag dicentang saat tabel BigQuery dikonfigurasi, jalankan alat Replication Validation dengan memasukkan transaksi kustom /GOOG/REPLIC_VALID.

Memeriksa replikasi di Server Replikasi SAP LT

Gunakan transaksi LTRC untuk melihat progres tugas pemuatan awal atau replikasi setelah Anda memulai tugas-tugas tersebut dan untuk memeriksa pesan error.

Anda dapat melihat status pemuatan di tab Load Statistics dan progres tugas pada tab Data Transfer Monitor di Server Replikasi SAP LT.

Di layar Application Logs pada transaksi LTRC, Anda dapat melihat semua pesan yang ditampilkan oleh BigQuery, BigQuery Connector untuk SAP, dan Server Replikasi SAP LT.

Pesan yang dikeluarkan oleh kode BigQuery Connector untuk SAP di Server Replikasi SAP LT dimulai dengan awalan /GOOG/SLT. Pesan yang ditampilkan dari BigQuery API dimulai dengan awalan /GOOG/MSG.

Pesan yang ditampilkan oleh Server Replikasi SAP LT tidak dimulai dengan awalan /GOOG/.

Memeriksa replikasi di BigQuery

Di konsol Google Cloud, pastikan bahwa tabel telah dibuat dan BigQuery memasukkan data ke dalamnya.

  1. Di konsol Google Cloud, buka halaman BigQuery.

    Buka BigQuery

  2. Di kolom penelusuran pada bagian Explorer, ketik nama tabel BigQuery target, lalu tekan Enter.

    Informasi tabel ditampilkan di bawah tab pada panel konten di sisi kanan halaman.

  3. Di bagian informasi tabel, klik judul berikut untuk memeriksa tabel dan penyisipan baris:

    • Preview, yang menampilkan baris dan kolom yang disisipkan ke dalam tabel BigQuery.
    • Skema, yang menunjukkan nama kolom dan jenis data.
    • Detail, yang menunjukkan ukuran tabel, jumlah total baris, dan detail lainnya.

Menjalankan alat Replication Validation

Jika Extra Fields Flag dipilih saat tabel BigQuery dikonfigurasi, Anda dapat menggunakan alat Replication Validation untuk membuat laporan yang membandingkan jumlah data dalam tabel BigQuery dengan jumlah kumpulan data dalam statistik Server Replikasi SAP LT atau tabel sumber.

Untuk menjalankan alat Replication Validation:

  1. Di SAP GUI, masukkan transaksi /GOOG/REPLIC_VALID yang didahului dengan /n:

    /n/GOOG/REPLIC_VALID
  2. Di bagian Processing Options, klik tombol pilihan Execute Validation.

  3. Di bagian Selection Options, masukkan spesifikasi berikut:

    • Dari menu drop-down di kolom GCP Partner Identifier, pilih BigQuery.
    • Dari menu drop-down di kolom Check Type, pilih jenis laporan yang akan dibuat:
      • Initial Load Counts
      • Replication Counts
      • Current Counts
    • Jika kolom Check Date ditampilkan, tentukan tanggal yang jumlahnya ingin Anda ketahui.
    • Di kolom Mass Transfer Key, masukkan nama konfigurasi transfer massal.
    • Atau, di kolom Tables Names, tentukan nama tabel dalam konfigurasi transfer massal yang laporannya perlu Anda buat.
  4. Jalankan alat Validation Replication dengan mengklik ikon Execute.

  5. Setelah pemeriksaan validasi selesai, di bagian Processing Options, tampilkan laporan dengan mengklik tombol pilihan Display Report lalu ikon Execute.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Alat Replication Validation.

Pemecahan masalah

Untuk mendapatkan informasi tentang cara mendiagnosis serta menyelesaikan masalah yang mungkin Anda alami saat mengonfigurasi dan menjalankan pemuatan atau replikasi antara SAP dan BigQuery dengan BigQuery Connector untuk SAP, baca artikel Panduan pemecahan masalah BigQuery Connector untuk SAP.

Mendapatkan dukungan

Jika Anda memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah terkait replikasi dan BigQuery Connector untuk SAP, kumpulkan semua informasi diagnostik yang tersedia lalu hubungi Cloud Customer Care. Untuk mengetahui informasi tentang cara menghubungi Layanan Pelanggan, lihat Mendapatkan dukungan untuk SAP di Google Cloud.