Ninja Van: Meningkatkan kualitas pelayanan logistik terbaik di kelasnya dengan Google Kubernetes Engine

Tentang kami Ninja Van

Ninja Van adalah perusahaan logistik ekspres berbasis teknologi yang menyediakan solusi pengiriman tanpa repot untuk semua bisnis di Asia Tenggara. Sebagai salah satu perusahaan logistik yang tumbuh cepat, Ninja Van memperkuat bisnis dengan solusi logistik yang inovatif. Saat ini, jaringan Ninja Van mencakup enam negara: Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Industri: Wisata & Pelayanan
Lokasi: Singapura

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Ninja Van menangani lalu lintas data yang super sibuk secara efisien dengan Google Kubernetes Engine dan meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data dengan Cloud Dataproc.

Hasil Google Cloud

  • Memproses data dalam skala ratusan gigabyte untuk mempercepat analisis
  • Memperkuat performa jaringan antar pusat data hingga 10 kali lebih cepat
  • Meningkatkan kekuatan bisnis dengan menggenjot mesin virtual untuk mengatasi kesibukan lalu lintas data

Migrasi keseluruhan ke Google Cloud tanpa downtime

Menurut studi oleh Google dan Temasek Holdings, perputaran uang pada bisnis e-Commerce di Asia Tenggara diperkirakan akan melampaui $100 miliar pada tahun 2025. Demi mendukung itu, perusahaan logistik Ninja Van membantu pedagang online bersaing di bidang yang potensial ini dengan menyediakan layanan pengiriman yang didukung teknologi.

Ketika Ninja Van diluncurkan pada 2014, mereka adalah bisnis logistik pertama di Singapura yang menyediakan pelacakan secara real-time, sehingga pelanggan bisa tahu persis di mana barang mereka dalam proses pengiriman. Padahal hanya perusahaan pengiriman internasional yang menawarkan fitur tersebut pada saat itu. Namun, semua berubah ketika Ninja Van ‘mengganggu’ pelaku bisnis pengiriman tradisional dengan cara inovatif. Ninja Van menggunakan algoritma yang mengoptimalkan rute perjalanan sehingga pengemudi dapat menghemat bahan bakar dan memuaskan pelanggan dengan mengantarkan barang tepat waktu.

Setelah lima tahun dan lebih dari 20.000 karyawan kemudian, Ninja Van terus berinovasi dengan layanan bernilai tambah seperti integrasi merchant API dan pengambilan paket yang fleksibel.

"Teknologi adalah apa yang membedakan kami dari penyedia pengiriman tradisional. Ini adalah fondasi dari apa yang kami lakukan di Ninja Van," kata Shaun Chong, Co-Founder dan Chief Technology Officer di Ninja Van. "Google Kubernetes Engine membantu merilis fitur-fitur baru lebih cepat dibandingkan di platform lawas kami."

"Teknologi adalah apa yang membedakan kami dari penyedia layanan antar barang tradisional. Ini adalah fondasi dari apa yang kami lakukan di Ninja Van. Google Kubernetes Engine membantu kami untuk merilis fitur-fitur baru lebih cepat daripada di platform lawas kami."

Shaun Chong, Co-Founder dan Chief Technology Officer, Ninja Van

Mencapai efisiensi dengan mengelola sistem penagihan dan manajemen sumber daya

Awalnya, perusahaan menempatkan mesin virtualnya di penyedia cloud lain, sebelum akhirnya bermigrasi ke Google Cloud demi fleksibilitas dan peningkatan kapabilitas. Tidak seperti pendahulunya, Google Cloud menawarkan sistem pay-as-you-go, penagihan per detik, dan penggunaan sumber daya komputasi yang fleksibel.

"Mayoritas pelanggan kami adalah mereka yang berbelanja online. Tidak mengherankan jika permintaan untuk layanan pengiriman akan naik drastis saat kampanye diskon penjualan online seperti Hari Belanja Online Nasional 11.11 dan musim liburan," kata Shaun. "Namun, toko-toko online tidak selalu memberi tahu kami tentang kampanye mereka, jadi kami mengalami lonjakan permintaan yang tidak direncanakan."

Shaun menambahkan, "Sulit memperkirakan kebutuhan sumber daya untuk mendapatkan potongan harga dari penyedia cloud lama kami. Di Google Cloud, kami dapat menghemat sampai 57% dengan menggunakan diskon sesuai penggunaan, tanpa mesti terikat dengan tipe mesin tertentu. Kami dapat memadu padankan CPU dan memori berdasarkan kebutuhan kami."

Tim DevOps mengandalkan Google Kubernetes Engine untuk mengatur node pools secara otomatis daripada mesti berpindah ke mesin yang lebih besar yang mungkin menyebabkan downtime. Tim Ninja Van menentukan jumlah minimum dan maksimum penggunaan node pools tersebut berdasarkan pemanfaatan CPU. Ini membuat tim mampu memonitor cluster Kubernetes pada pod yang ada sehingga dapat menetapkan lebih banyak pod jika diperlukan.

"Berkat Horizontal Pod Autoscaler, kami dapat secara dinamis menyesuaikan beban kerja untuk mengurangi biaya ketika sumber daya tidak lagi dibutuhkan," kata Shaun. "Untuk menangani puncak permintaan, situs web dan aplikasi seluler Ninja Van dapat menangani 10 kali lalu lintas normal, tanpa khawatir sistem akan down."

"Cloud Dataproc adalah cara ampuh dalam pemrosesan big data. Kami tidak perlu khawatir tentang kapasitas komputasi atau penyimpanan. Data engineer kami dapat mengoperasikan cluster Cloud Dataproc hanya dengan beberapa klik. Setelah data berhasil diproses, kami lantas tinggal mematikan cluster tersebut."

Shaun Chong, Co-Founder dan Chief Technology Officer, Ninja Van

Mengotomatiskan penyediaan sistem perangkat lunak dengan mulus di Google Kubernetes Engine

"Bekerja di DevOps seperti menjadi pengemudi mobil balap. Kami berusaha keras untuk mencapai kinerja puncak, selalu berusaha mengalahkan rekor. Latency antar zona bisa hingga 10 kali lebih rendah di Google Cloud daripada di penyedia cloud kami sebelumnya," kata Shaun. "Peningkatan kinerja ini menghasilkan user experience yang mulus bagi pengguna, bahkan ketika puluhan ribu orang menggunakan aplikasi secara bersamaan."

Migrasi langsung di Google Cloud membantu Ninja Van terhindar dari gangguan apabila terjadi bencana alam atau gangguan lain seperti padam listrik. Fitur ini mampu memigrasikan aplikasi dari satu host ke host yang lain tanpa mempengaruhi kinerja

"Kami adalah bisnis yang beroperasi tanpa henti, jadi kami harus tetap terhubung dengan pelanggan setiap saat. Ketika memigrasikan mesin virtual dan aplikasi ke Google Cloud, kami berhasil melakukannya dalam dua jam tanpa downtime. Itu adalah pencapaian yang impresif karena setiap milidetik waktu sangat berharga," kata Shaun.

Sebelumnya, time DevOps harus melakukan banyak pekerjaan manual untuk men-deploy aplikasi pada server yang tepat dengan core CPU atau RAM yang cukup. Kesalahan konfigurasi dapat menyebabkan aplikasi tidak dapat jalan karena kurangnya sumber daya pada mesin yang digunakan.

"Fitur otomatisasi di Google Kubernetes Engine membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kode di tim kami," kata Shaun. "Menggunakan layanan Kubernet mengurangi beban para engineer di tim DevOps. Kami dapat fokus pada membangun produk dan mengembangkan bisnis kami alih-alih menginvestasikan waktu untuk merawat infrastruktur."

"Di Google Cloud, kami dapat menghemat sampai 57% dengan menggunakan diskon sesuai penggunaan, tanpa mesti terikat dengan tipe mesin tertentu. Kami dapat memadupadankan CPU dan memori berdasarkan kebutuhan kami."

Shaun Chong, Co-Founder dan Chief Technology Officer, Ninja Van

Meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional dengan analisis data

Di setiap negara, permintaan layanan antar barang tentu berbeda. Ninja Van menganalisis data historis yang berada di Google Cloud untuk melakukan perencanaan kapasitas. Misalnya, perusahaan dapat mempekerjakan lebih banyak pengemudi selama musim liburan untuk memastikan pengiriman tepat waktu bagi pelanggannya. Keputusan itu dibuat berdasarkan catatan pesanan pengiriman sebelumnya dan efisiensi pengemudi.

"Kami mengumpulkan data dalam skala ratusan gigabyte dalam sehari, dari data lokasi pengemudi yang dihasilkan oleh aplikasi Ninja Driver hingga klik pelacakan di situs web kami," kata Shaun. "Kami menggunakan Cloud Dataproc untuk mengakses data seperti itu di Cloud Storage dan menjalankan analisis untuk memperkirakan permintaan tenaga kerja."

Cloud Storage menyimpan log dari Cloud Dataproc agar dapat diakses dengan mudah. Untuk bisa kompatibel dengan machine learning, Cloud Dataproc terintegrasi secara mulus dengan mesin big data seperti Jupyter dan Presto untuk mengoptimalkan data query.

"Cloud Dataproc adalah cara ampuh dalam pemrosesan big data. Kami tidak perlu khawatir tentang kapasitas komputasi atau penyimpanan. Data engineer kami dapat mengoperasikan cluster Cloud Dataproc dengan hanya satu baris kode pemrograman pada Command Line Interface (CLI) di Google Cloud. Setelah data berhasil diproses, kami lantas tinggal menonaktifkan cluster tersebut," kata Shaun. "Saya senang adanya pilihan untuk menggunakan preemptible nodes sebagai daya pemrosesan berbiaya rendah untuk beban kerja yang tidak sensitif terhadap waktu."

Membangun layanan pengiriman generasi berikutnya di Google Cloud

"Kami mengandalkan Google Cloud untuk menjalankan semua beban kerja, dari mulai aplikasi pihak ketiga seperti sistem manajemen tiket hingga perangkat lunak pemindaian barcode di sabuk konveyor kami," kata Shaun. "Google akan terus memainkan peran besar dalam fase pertumbuhan kami berikutnya saat kami berekspansi ke negara-negara lain dan menawarkan layanan baru."

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Tentang kami Ninja Van

Ninja Van adalah perusahaan logistik ekspres berbasis teknologi yang menyediakan solusi pengiriman tanpa repot untuk semua bisnis di Asia Tenggara. Sebagai salah satu perusahaan logistik yang tumbuh cepat, Ninja Van memperkuat bisnis dengan solusi logistik yang inovatif. Saat ini, jaringan Ninja Van mencakup enam negara: Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Industri: Wisata & Pelayanan
Lokasi: Singapura