Bank BRI: Menciptakan peluang finansial di Asia dengan digital banking

Tentang kami Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank terbesar di Indonesia, dan berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening bank. Bank BRI fokus pada penggunaan digital banking modern untuk memfasilitasi kredit mikro di seluruh jaringannya, yang meliputi 10.000 cabang dan ribuan agen.

Industri: Jasa Keuangan & Asuransi
Lokasi: Indonesia

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Bank Rakyat Indonesia (BRI) bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di antara penduduk Indonesia melalui digital banking peraih penghargaan, dan menghasilkan pendapatan menggunakan fitur monetisasi Apigee untuk API fintech.

Hasil Google Cloud

  • Memberi kontribusi pendapatan sebesar 50 juta dolar AS melalui fitur monetisasi Apigee
  • Memenangkan penghargaan sebagai bank digital terbaik di Indonesia dari The Asian Banker 2019
  • Menjadi satu-satunya bank di Asia Tenggara yang tersertifikasi ISO 27001 terkait keamanan informasi untuk API terbuka
  • Memangkas waktu pemrosesan mitra baru dari 6 bulan menjadi kurang dari 1 jam dengan portal developer Apigee

Memangkas proses peminjaman dari 2 minggu menjadi 2 menit dengan aplikasi Pinang

Bank Rakyat Indonesia mengukir prestasi di Asia dengan memenangkan penghargaan untuk strategi digital perbankan. Sebagai perusahaan BUMN, Bank BRI bertujuan untuk mengubah hidup penduduk Indonesia melalui percepatan inklusi keuangan di seluruh negeri. Dengan target yang cukup agresif, yaitu 84% penduduk Indonesia berpartisipasi dalam sistem perbankan pada tahun 2022, Bank BRI terjun ke dalam persaingan fintech dengan strategi inovasi digital dengan berpusat pada API. Pada akhir tahun 2019, Bank BRI menargetkan 70% tingkat inklusi keuangan dari populasi negara ini, sebagai efek dari penggunaan Cloud Apigee API Management Platform sebagai inti program digital yang dimiliki BRI.

Dalam bisnis perbankan, kepercayaan sangatlah penting, bukan hanya antara bank dan pelanggan, namun juga antara bank dan mitranya. Menyadari akan hal itu, Bank BRI memutuskan untuk menjadi bank pertama di Asia Tenggara yang tersertifikasi ISO 27001 pada tahun 2018, sebagai bentuk kepatuhan untuk keamanan informasi. Sekarang, baik pelanggan maupun mitra internasional memiliki alasan tambahan untuk menempatkan kepercayaan mereka pada Bank BRI.

Kaspar Situmorang, Executive Vice President Bank BRI, memiliki visi awal tentang bagaimana bank dapat bertransformasi menjadi fintech dengan teknologi digital dan API. Timnya memulainya dengan menerapkan web-native frontend pada stack teknologi baru dengan Apigee sebagai lapisan kedua. Ini adalah perubahan yang besar dari teknologi warisan yang ada saat Situmorang bergabung dengan Bank BRI pada tahun 2017. Sebelumnya, semua produk bank memiliki public API-nya masing-masing, yang sangat sulit dikelola, diamankan, dan dimonetisasi.

Sejak menggunakan Apigee, Bank BRI lebih mudah mengelola keseluruhan siklus API. Tim digital Situmorang yang berjumlah 15 orang menggunakan fitur portal monetisasi dan developer Apigee sambil mengelola dan mengamankan API, dan melakukan integrasi big data. Apigee telah menjadi pusat komunikasi Bank BRI, dan menangani semua transaksi antara bank dan pihak ketiga.

Bila sebelumnya proses penggabungan dengan mitra baru menggunakan teknologi host-to-host dan VPN dapat memakan waktu hingga enam bulan, sekarang hanya membutuhkan kurang dari satu jam bagi mitra untuk bergabung secara mandiri dengan portal developer Apigee Bank BRI. Di dalam portal ini, mitra dapat mendaftar, menelusuri API, melakukan testing di sandbox, dan mulai berproduksi – semuanya dapat dilakukan dalam waktu kurang dari satu jam.

"Apigee telah menjadi sistem terpenting dalam keseluruhan komunikasi antara sistem perbankan digital, microservice, front end, dan aplikasi itu sendiri. Apigee telah menjadi 'matahari' kami, semuanya bekerja di sekeliling Apigee," kata Situmorang.

"Apigee telah menjadi sistem terpenting dalam keseluruhan komunikasi antara sistem perbankan digital, microservice, front end, dan aplikasi itu sendiri. Apigee telah menjadi 'matahari' kami, semuanya bekerja di sekeliling Apigee."

Kaspar Situmorang, Executive Vice President, Bank Rakyat Indonesia

Meningkatkan inklusi keuangan

Dengan lebih dari 10.000 cabang di seluruh Indonesia, Bank BRI adalah bank dengan jaringan terbesar di Asia Tenggara. Bank ini juga merupakan pemberi kredit mikro terbesar di wilayah ini. Walaupun sudah hadir di sudut-sudut paling jauh di Indonesia, Bank BRI masih berupaya meningkatkan inklusi keuangan di antara penduduk Indonesia yang tidak memiliki rekening bank. Dengan 56 juta penduduk yang belum mengakses layanan perbankan, Indonesia berada di empat negara terbawah di dunia terkait literasi keuangan, bersama dengan negara Bangladesh, India, dan China. Diperkirakan ada dana hingga $8.3 miliar yang masih berada di luar jangkauan sistem perbankan.

Untuk menjangkau penduduk di daerah yang sangat terpencil, Bank BRI meluncurkan Agen BRILink, yaitu jaringan agen tanpa cabang yang berskala nasional. Agen-agen ini dapat membuka rekening baru, mengambil setoran, membayar penarikan, dan memproses serta mencairkan pinjaman dalam waktu kurang dari dua menit dengan aplikasi mobile microfinance bernama Pinang. Hingga saat ini, ada 30.000 pelanggan yang telah menerima pinjaman melalui Pinang. Kemampuannya untuk menilai sendiri risk-scoring dan memotong gaji secara otomatis untuk pembayaran menjadikan pinjaman yang lebih menguntungkan dan berisiko kecil bagi Bank BRI.

Agen BRILink adalah pelanggan bank yang memiliki skor tinggi terkait reliabilitas melalui analisis big data milik bank dan memiliki rata-rata saldo minimum sekitar 800 dolar AS. Dengan menggabungkan data ini dengan Google Maps API, Bank BRI mampu memberi skor kepada 75.5 juta pelanggannya dan mengidentifikasi mana di antara mereka yang dapat direkrut menjadi agen di daerah-daerah yang tidak memiliki bank. Sejak tahun 2018, Bank BRI telah mampu menunjuk 200.000 agen dengan menggunakan aplikasi BRILink, menghilangkan kebutuhan untuk pertemuan tatap muka yang sulit dilakukan. Hal ini meningkatkan volume pinjaman dari 15 miliar dolar AS di tahun 2017, menjadi 26 miliar dolar AS di tahun 2018.

Agar agen BRILink dapat mendaftarkan pelanggan baru dan memberikan layanan perbankan kepada mereka, para agen tersebut hanya membutuhkan telepon seluler dan jaringan internet. Karena masih banyak daerah di pedalaman Indonesia yang belum terjangkau jaringan 3G komersial, Bank BRI mengatasi masalah ini dengan mengoperasikan satelitnya sendiri. Dengan konektivitas yang terjamin satelit, para agen tersebut dapat membantu pelanggan untuk memperoleh pembiayaan mikro lalu membuka toko atau bisnis baru di seantero negeri ini. Satelit ini juga menyediakan layanan internet di seluruh wilayah Asia-Pasifik dimanapun bank beroperasi, dari Sri Lanka hingga New Zealand. Meskipun mengoperasikan satelit mungkin terlihat tidak biasa bagi sebuah bank, namun hal ini mencerminkan komitmen Bank BRI dalam upayanya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan melayani pelanggan dimanapun mereka berada.

"Pinang diciptakan untuk mengungguli fintech yang sedang mencoba bersaing dengan kami dalam hal kecepatan, biaya, dan keamanan," kata Situmorang. "Kenyataannya adalah, pemerintah Indonesia telah menutup sekitar 650 fintech, karena mereka dinilai tidak aman, terlalu mahal, dan terlalu lambat."

"Pelanggan mengunduh aplikasi dan memindai dokumen identitas mereka sebelum dapat melihat nilai kredit mereka hanya dalam beberapa detik kemudian. Surat penawaran digital juga menunjukan batas kredit yang disetujui. Mereka dapat menerimanya dengan mengakses halaman persetujuan dan melakukan facial recognition, lalu uang akan segera dicairkan. Google Cloud telah mengubah kami menjadi perusahaan fintech."

Kaspar Situmorang, Executive Vice President, Bank Rakyat Indonesia

Menggunakan API untuk menciptakan dan memonetisasi produk baru

Bank BRI juga melakukan cara lain untuk memanfaatkan Google Cloud, yaitu dengan penggunaan inovatif Cloud Vision API, yang memungkinkan bank untuk berintegrasi dengan database pemerintah terkait identitas penduduk Indonesia. Identitas pelanggan baru – entah yang datang melalui cabang, agen BRILink, ataupun aplikasi mobile – secara otomatis akan diverifikasi melalui facial recognition hanya dalam beberapa detik. Dengan penilaian kredit instan dan masalah penipuan identitas dapat dihilangkan, Bank BRI dapat lebih yakin dalam membuat keputusan peminjaman.

"Pelanggan mengunduh aplikasi dan memindai dokumen identitas mereka sebelum dapat melihat nilai kredit mereka hanya dalam beberapa detik kemudian," jelas Situmorang. "Surat penawaran digital juga menunjukan batas kredit yang disetujui. Mereka dapat menerimanya dengan mengakses halaman persetujuan dan melakukan facial recognition, lalu uang akan segera dicairkan. Google Cloud telah mengubah kami menjadi perusahaan fintech."

Bank BRI melihat masa depan digital yang cerah, sebagian karena marketplace produk API yang diciptakan untuk melayani fintech. Dengan teknologi digital dan basis pelanggan yang sangat besar, Bank BRI memiliki keuntungan dari big data yang dimilikinya. Bank BRI telah mengemas data ini melalui lebih dari 50 API terbuka yang dimonetisasi untuk lebih dari 70 mitra ekosistem yang ingin melakukan penilaian kredit, penilaian bisnis, dan manajemen risiko. Fintech, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan beralih ke Bank BRI karena mereka tidak memiliki sumber daya sendiri untuk melakukan penilaian kredit yang berkualitas dan deteksi penipuan.

"Monetisasi sangatlah penting bagi kami. Hal itu memungkinkan kami untuk menentukan harga berdasarkan panggilan API dan tagihan secara otomatis berdasarkan penggunaan. Kami telah berhasil memperoleh 50 juta dolar AS melalui fitur monetisasi Apigee," kata Situmorang.

Bank BRI telah memenuhi dan melampaui tujuan yang telah ditetapkannya untuk digitalisasi, meningkatkan inklusi keuangan, dan menciptakan aliran pendapatan baru dengan API.

"Monetisasi sangatlah penting bagi kami. Hal itu memungkinkan kami untuk menentukan harga berdasarkan panggilan API dan tagihan secara otomatis berdasarkan penggunaan. Kami telah berhasil memperoleh 50 juta dolar AS melalui fitur monetisasi Apigee."

Kaspar Situmorang, Executive Vice President, Bank Rakyat Indonesia

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Tentang kami Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank terbesar di Indonesia, dan berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening bank. Bank BRI fokus pada penggunaan digital banking modern untuk memfasilitasi kredit mikro di seluruh jaringannya, yang meliputi 10.000 cabang dan ribuan agen.

Industri: Jasa Keuangan & Asuransi
Lokasi: Indonesia