Semua orang menginginkan budaya inovasi. Jadi seperti apa bentuknya?

Inovasi. Kata yang mudah diucapkan dalam rapat tingkat tinggi. Kata ini bisa membuat seluruh anggota dewan setuju. Tentu saja. Siapa yang tidak ingin berbeda, terbaru, dan menjadi lebih baik?

banner besar

Inovasi dapat berarti perbedaan antara ketahanan dan ketidakrelevanan

Namun, pemimpin sering kali menganggap inovasi sebagai jargon terkini yang hanya baik dalam hubungan masyarakat tetapi tidak memiliki penerapan bisnis yang praktis—yang memberi tahu dunia bahwa perusahaan masih terus berusaha. Organisasi lain menganggap inovasi hanyalah "sesuatu" yang ingin diperoleh. Bahkan bagi perusahaan yang menyadari nilainya, berinvestasi dalam inovasi di tengah momen ekonomi yang menantang ini terasa seperti sebuah kemewahan. Di Google, kami melihat inovasi terjadi dalam skala besar, mulai dari perubahan bertahap hingga perubahan radikal.

Inovasi dapat terwujud dalam berbagai cara, masing-masing berbeda di setiap perusahaan dan budaya yang sedang mengalami transformasi. Budaya inovasi berarti semua orang di dalam organisasi—mulai dari CEO hingga karyawan paling junior—terus-menerus mengejar sesuatu yang lebih baik. Relatif mudah untuk berucap inovasi, tetapi jauh lebih sulit untuk benar-benar menerapkannya setiap hari di setiap aspek organisasi. Bisnis dengan budaya inovasi tidak hanya bertahan di depan pesaing, tetapi sering kali memangkas pengeluaran secara signifikan. 

Setelah bekerja sama dengan perusahaan yang berhasil menciptakan budaya inovasi dan melihat perusahaan lain masih berjuang mencapai tujuannya, kami ingin mencari tahu kunci keberhasilan dalam menerapkan inovasi

Pada tahun 2022, kami melakukan survei global terhadap para pemimpin C-suite di perusahaan yang berdiri setelah tahun 2000 dan memiliki sekitar 1.000 karyawan untuk memahami pertimbangan dan evolusi baru terkait bagaimana inovasi dapat terjadi. Para peneliti kami di Google berbincang dengan para pemimpin di berbagai industri, termasuk barang konsumsi, perbankan dan pembayaran, pasar modal, asuransi, manufaktur dan supply chain, layanan kesehatan dan ilmu hayati, telekomunikasi, serta media dan hiburan. 

diagram 01

Sebagian besar bisnis memprioritaskan inovasi

Pelajaran terbesar kami dari survei tersebut adalah bahwa para pemimpin senior sangat menginginkan budaya inovasi. Empat dari lima pemimpin bisnis telah menerapkan strategi inovasi. Para pemimpin memahami pentingnya strategi inovasi. Namun, 20% tidak merasa bahwa strategi inovasi di organisasi mereka didefinisikan dengan baik dan dikomunikasikan secara efektif. Mereka kesulitan untuk merealisasikan budaya inovasi dalam kehidupan bisnis sehari-hari.  

Kami tidak hanya ingin berbagi hasil survei dengan Anda, tetapi juga ingin menceritakan seluruh pengalaman budaya kami di Google. Tujuan kami adalah agar Anda memiliki data dan ide praktis untuk mewujudkan inovasi dari sesuatu yang Anda bicarakan menjadi sesuatu yang Anda lakukan. Kami bangga dapat membantu perusahaan seperti perusahaan Anda menciptakan budaya inovasi melalui keputusan yang lebih cerdas dengan menyatukan data, kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML), serta software. 

Teknologi, seperti alat kolaborasi di tempat kerja, merupakan salah satu mekanisme yang membantu mendorong budaya inovasi. Namun, manajemen perubahan dan proses juga harus diaudit dan disesuaikan guna melengkapi teknologi kolaborasi agar dapat menerapkan strategi inovasi yang sesungguhnya. Pimpinan senior dapat memulainya dengan mengamati bisnis secara cermat untuk mengidentifikasi keberhasilan inovasi dan aspek yang perlu ditingkatkan. Mereka kemudian dapat merancang strategi inovasi strategis yang membantu organisasi memulai perjalanannya menuju pendekatan yang efisien dan berpikir maju terhadap bisnis di mana peluang mudah diperoleh dan belajar dari kesalahan adalah hal yang lumrah. 

Inovasi bukanlah perjalanan yang mudah. Anda tidak dapat mencapainya dengan satu inisiatif atau proses. Tetapi budaya inovasi dapat dicapai di setiap perusahaan. Untuk mencapainya, dibutuhkan nilai-nilai organisasi yang terarah dan dipadukan dengan pendekatan yang penuh pertimbangan dan strategis. Melalui pengalaman kami di Google dan perbincangan dengan para pemimpin di berbagai industri, kami telah mengidentifikasi empat kunci untuk menciptakan framework, yaitu niat, infrastruktur, pengaruh, dan penerapan. 

Niat: Apakah pimpinan senior benar-benar ingin berinovasi?

Inovasi merupakan sikap awal dan utama tentang bagaimana perusahaan beroperasi. Namun, bisnis memerlukan fondasi sebelum menerapkan dan melakukan pengukuran. Itulah mengapa budaya inovasi harus dikomunikasikan dengan jelas ke seluruh organisasi agar lebih efektif. Hanya 14% responden survei sangat setuju jika program pelatihan selaras dengan strategi inovasi mereka.

Hanya 41% pemimpin bisnis yang setuju atau sangat setuju jika karyawan dianjurkan untuk menyaring informasi demi mendorong inovasi. Semua orang harus setuju, mulai dari C-suite hingga karyawan garis depan. Keinginan mengubah inovasi dari sekadar ide yang menarik menjadi alat bisnis yang efektif.

Berinovasi setiap hari

Hampir dua per tiga bisnis yang disurvei oleh Google memberi tahu kami bahwa mereka memiliki definisi inovasi yang telah disepakati bersama. Namun, hanya 17% yang sangat setuju bahwa definisi inovasi mereka jelas dan dikomunikasikan dengan baik, dan ini merupakan masalah besar. Kami sangat yakin bahwa nilai utama harus dijalani setiap hari dan definisi nilai utama ini harus disampaikan secara terbuka dengan kesediaan untuk meninjau kembali dan menambah nilai tersebut.

Mendorong ide-ide baru

Kolega dan anggota tim harus merasa bahwa mereka memiliki sesuatu yang bisa diperoleh dari penerapan inovasi di seluruh alur kerja mereka. Setiap orang harus mendorong ide-ide baru. Dan setiap orang harus merasa bahwa mereka dapat menciptakan perbedaan dalam perannya, tim, lini bisnis, dan perusahaan. 

Menerima kegagalan

Inovasi bukan semata-mata tentang keberhasilan. Yang lebih sering terjadi adalah kegagalan, kemudian memperbaiki ide tersebut dengan pengetahuan yang diperoleh dari kesalahan. Ketika orang-orang didukung dan dipuji atas kegagalannya, mereka merasa aman saat mengambil risiko dan berbagi ide-ide baru. 

Menciptakan keamanan psikologis

Lingkungan kerja yang aman secara psikologis memungkinkan karyawan merasa nyaman dan cukup percaya diri untuk mengerjakan proyek yang menurut mereka cocok dan bisa mengembangkan peran mereka. Saat meninjau tim-tim utama di Google selama studi internal, Project Aristotle, kami mendapati bahwa tim tersukses kami merasa aman dalam mengambil risiko. Dalam tim ini, anggota dianjurkan untuk meminta bantuan, saling mendukung, dan mempertanyakan perintah yang tidak masuk akal tanpa ragu. 

Menghidupkan kembali ide-ide lama

Unsur-unsur ide lama sering kali menjadi fondasi terbaik munculnya ide-ide baru. Namun, bisnis tidak akan memiliki ide-ide lama yang cemerlang jika para inovator potensialnya tidak diberikan rasa nyaman dengan risiko kegagalan. Alphabet's moonshot wing, dikenal sebagai "X", mengubah kegagalan proyek besar menjadi berbagai produk inovatif, seperti moonshot compost, yakni sebuah inisiatif sinar laser yang sebelumnya tidak digunakan lagi dan kini menghubungkan pengguna dengan internet berkecepatan tinggi di wilayah Sungai Kongo. 

Mempromosikan keberagaman dalam pemikiran

Mendukung beragam individu yang memiliki perspektif berbeda—terutama di antara anggota kepemimpinan perusahaan—juga berkontribusi pada budaya inovasi. Jika semua orang di dalam organisasi terlalu kaku, akan sulit bagi pendekatan baru untuk muncul ke permukaan. Namun, hanya 16% responden sangat setuju bahwa C-suite mereka beragam dalam pemikirannya dan memiliki pandangan yang berbeda tentang cara melakukan sesuatu. 

Mengetahui kapan harus menahan diri

Menyeimbangkan arah yang jelas dan keterbukaan terhadap perubahan tidaklah mudah. Namun, pemimpin yang kuat tahu kapan harus tetap mempertahankan atau merubah keputusan atau strategi mereka. Mana pun arah yang dipilih, anggota tim dengan ide-ide baru akan diberi tahu bahwa pandangan mereka dihargai dan penting. 

Menetapkan tolok ukur 

Di Google, karyawan kami diberdayakan untuk mengeksplorasi ide-ide yang unik dalam peran mereka. Tetapi ide-ide ini diharuskan memiliki potensi peningkatan sebesar 10 kali lipat. Banyak bisnis bersaing dengan para pesaingnya untuk meraih keuntungan kecil, yakni sebesar 10%, dengan mengandalkan alat dan framework yang ada. Namun, 10 kali peningkatan ini benar-benar membalikkan paradigma tersebut. Anda dapat melihat lonjakan ini hanya dengan ide radikal, seperti ketika salah satu tim kami merancang protein alternatif yang dicetak 3D pada satu dekade lalu. Project berisiko dengan reward tinggi akan lebih diprioritaskan daripada peningkatan inkremental reward rendah dengan risiko rendah. Dengan kebebasan dan kekuatan untuk menciptakan perubahan besar, karyawan tidak lagi menjadi pelaksana project mereka, melainkan menjadi pemilik produk dan pakar teknologi yang visioner.

Inovasi perlu tertanam dalam proses pemikiran organisasi

Klik link di bawah ini untuk melihat hasil survei.

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Bagaimana perasaan CxO tentang keberagaman dalam berpikir?

chart02

Membangun fondasi: Rekrut karyawan lebih baik dari Anda

Memiliki niat yang tepat dan keinginan menanamkan budaya inovasi berfungsi sebagai fondasi filosofis. Survei kami menemukan bahwa 84% merasa organisasi mereka dapat melakukan lebih banyak hal untuk mengalirkan ide dengan lancar dan cepat menuju komersialisasi. Untuk mewujudkannya, Anda harus membuat infrastruktur budaya dari praktik konkret guna mendukung budaya tersebut melalui pelatihan, pendidikan, perekrutan, dan retensi.

Menanamkan rasa percaya diri 

Melatih seseorang untuk memiliki idenya sendiri adalah hal yang agak paradoks. Anda juga harus percaya pada kemampuan mereka untuk menemukan solusi baru, yang lebih dari sekadar membantu mereka merasa diterima dan nyaman di tempat kerja. Karyawan membutuhkan waktu dan ruang untuk mengembangkan keterampilan dan minat mereka di ruang kerja guna meningkatkan bisnis pada waktu yang tepat. 

Menerapkan aturan 20%

Kami mendorong karyawan Google untuk mendedikasikan sebagian waktu mereka—persentase spesifiknya ditentukan oleh Googler dan manajer mereka—untuk mengerjakan sesuatu yang tidak terkait dengan tanggung jawab utama mereka dan memiliki potensi manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang, sehingga menghasilkan produk terbaik di industri, seperti AdSense dan Gmail. Namun, pendiri AdSense, Paul Buchheit mengatakan bahwa nilai sebenarnya dari 20% bukanlah waktunya, melainkan lisensi dan kebebasan yang langka untuk mengerjakan hal-hal yang “tidak penting”.

Mendorong kerja sama daripada persaingan 

Persaingan terjadi antara bisnis dan produk — bukan dalam tim yang sama. Alat kolaborasi cloud memudahkan Anda untuk berkolaborasi, tetapi Anda juga perlu mengubah budaya. Setiap karyawan tidak akan berbagi ide yang bagus dengan anggota tim dan departemen lainnya jika mereka merasa rekan satu tim mereka adalah rival mereka. Hal ini sering kali menjadi masalah yang lebih besar di organisasi yang lebih kecil dengan peluang yang lebih sedikit dan anggaran yang terbatas. Hanya 7% bisnis kecil yang melaporkan budaya “peduli terhadap perkembangan satu sama lain” dibandingkan dengan 19% bisnis yang memiliki pendapatan tahunan lebih dari $500 juta.

"Pemikiran bersifat teritorial—keyakinan bahwa kekuasaan muncul dengan kendali dan menahan informasi dari orang lain—benar-benar ketinggalan zaman," kata Nadine B. Hack, CEO beCause Global Consulting. "Pemimpin sejati melibatkan dan menghormati semua pemangku kepentingan yang menumbuhkan kepercayaan dan rasa memiliki terhadap proses dan hasil bersama-sama. Dengan dasar tersebut, kreasi bersama secara aktif mengarah pada hasil yang lebih inovatif dan positif."

Memberikan transparansi 

Di Google, kami mempromosikan tagline "berbagi secara sadar" untuk menghindari pemikiran bersifat teritorial. Meskipun pendekatan ini berarti transparansi terkait tujuan, progres, dan masalah yang dihadapi karyawan, kami juga menerapkannya kepada pimpinan senior. Dalam rapat umum kami, karyawan dapat bertanya kepada C-suite tentang apa saja yang dipikirkan oleh mereka.

Merekrut karyawan yang "lebih baik" dari Anda  

Anda hanya boleh merekrut anggota tim baru yang menambah budaya, bukan mengurangi. Pemimpin dan manajer rekrutmen harus melepaskan ego dan ketakutan bahwa orang yang dibawa ke dalam tim mengancam pekerjaan orang lain. Para eksekutif harus secara sadar merekrut seseorang yang "lebih baik" dari diri mereka sendiri, yang merupakan faktor kunci keterbukaan terhadap inovasi. 

Menurut CxO yang disurvei oleh Google, sebesar 90% di perusahaan yang memiliki antara 1.000 dan 5.000 karyawan setuju dengan prinsip merekrut seseorang "yang lebih baik dari dirinya." Namun, hanya 77% dari perusahaan dengan lebih dari 10.000 karyawan mendukung prinsip ini, yang mungkin menunjukkan sifat peran yang lebih khusus di organisasi yang lebih besar. 

Mempelajari lingkungan di dunia hybrid kita yang baru 

Pendingin air pernah menjadi pilihan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Saat ini, definisi “lingkungan” telah berubah menjadi hybrid, yang berarti karyawan memerlukan aktivitas fisik—termasuk ruang terbuka dan dapur mikro—serta aktivitas mental bersama untuk mendorong potensi interaksi spontan dan tak terduga yang dapat memicu ide-ide lain yang belum dimanfaatkan. 

Belajar dari perusahaan lain

Budaya inovasi tidak hanya berarti mendorong kreasi Anda sendiri. Anda bisa mengambil inspirasi dari orang lain. Terbuka terhadap peluang dari luar biasanya memberikan lebih banyak nilai dibandingkan memprioritaskan "kreativitas" secara abstrak. 

Memulai inkubator internal

Daripada menunggu untuk mendapatkan startup baru yang sukses dan mengintegrasikannya ke dalam operasi yang sudah ada, banyak bisnis yang langsung mendanai spin-off mereka sendiri untuk membuat prototipe project baru dengan cepat dengan biaya yang relatif rendah. Misalnya, perusahaan Alphabet's X secara eksklusif berfokus pada pengembangan dan pembuatan prototipe project moonshot yang sangat ambisius. Kemudian, ketika perusahaan moonshot siap untuk "lulus", sebuah divisi baru yang berpotensi menghasilkan pendapatan ada di bawah payung perusahaan, seperti startup mobil tanpa pengemudi, Waymo.

Menyediakan alat dan panduan yang tepat untuk menggunakannya

Rangkaian lengkap alat kolaborasi cloud menghadirkan peningkatan ketangkasan dan fleksibilitas sehingga bisnis dapat menguji coba, melakukan iterasi, dan menskalakan produk baru dengan cepat. Namun, jika sebuah bisnis belum sepenuhnya merangkul banyak layanan dan teknologi yang di-deploy oleh perusahaan modern, maka bisnis tersebut mungkin tertinggal dalam persaingan. Tidak peduli berapa banyak "prinsip" yang mungkin dimiliki, bisnis tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ide-idenya secara maksimal. 

Menyelaraskan strategi pelatihan dan inovasi

Meskipun menyadari perlunya penyesuaian strategi pelatihan dan inovasi, banyak bisnis memiliki jalan untuk mencapainya. Klik link di bawah ini untuk melihat hasil survei.

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa bahwa program pelatihan mereka selaras dengan strategi inovasi mereka:

chart03

Pengaruh: Apakah pengelola tahu apa yang mereka cari?

Bagaimana cara membentuk kelangsungan budaya inovasi untuk mendorong hasil yang cepat? Penting untuk mengarahkan inovasi guna mencapai penciptaan nilai langsung ketika efisiensi penghematan biaya lebih dibutuhkan daripada tingkat pertumbuhan yang tinggi. 

Dengarkan pelanggan Anda 

Dalam bisnis yang berorientasi pada produk, pelanggan memberikan sumber inspirasi yang paling dapat diandalkan. Ketika mendengar dan belajar dari pelanggan, Anda bisa mendapatkan ide-ide pengembangan baru untuk produk dan fitur baru yang telah berhasil. Kami menyebutnya dengan “fokus pada pengguna.” Pendekatan seperti ini tidak selaras dengan pepatah "pelanggan selalu benar" yang mengasumsikan kerendahan hati dan tanggung jawab untuk memecahkan semua masalah yang mungkin dihadapi pelanggan. Bagi kami, baik merancang browser internet baru atau mengubah berandanya, yang terpenting memastikan bahwa setiap perubahan menguntungkan pelanggan terlebih dahulu—dengan mengungguli metrik internal yang kurang nyata.  

Namun, para pelaku bisnis yang cerdas cenderung mengumpulkan informasi dan tidak langsung menerima saran pelanggan sebagai suatu solusi. Sejarah mengatakan saat Henry Ford mengembangkan mobil bermotor komersial pertama, dia berkata, “Jika saya bertanya kepada orang-orang apa yang mereka inginkan, mereka akan menjawab kuda yang lebih cepat.” Pelanggan mungkin tidak selalu mengetahui solusi terbaik untuk masalah mereka, tetapi mereka mengetahui masalah dan tantangan yang mereka miliki.  

Mengumpulkan data yang tepat dan memberikan literasi data kepada karyawan

Memahami pasar dan melakukan riset mendalam tentang pengetahuan organisasi membantu menemukan serta menyediakan solusi dan produk baru. Sering kali Anda menemukan perubahan dan tren di seluruh industri sebelum hal tersebut menjadi pengetahuan umum. Misalnya, Anda dapat mempelajari alasan pesaing disruptif mengembangkan diri ke kategori tertentu dan pertanyaan apa yang sudah mereka ajukan kepada pelanggan tetapi belum ditanyakan secara internal. Karena semua bisnis modern yang pintar mengajukan pertanyaan yang sama, Anda harus menerapkan data dengan sangat cepat, sehingga memberikan keunggulan bagi organisasi yang fleksibel dan berorientasi digital. Selain itu, literasi data—pendidikan dan pemahaman tentang kontrol—memungkinkan karyawan melakukan lebih banyak hal untuk mendukung tujuan bisnis Anda.

chart05

Meningkatkan jumlah poin kontak

Ide-ide baru biasanya muncul melalui jalur yang tidak biasa. Ketika memiliki lebih banyak interaksi untuk sumber potensial, Anda akan mendapatkan lebih banyak peluang untuk memikirkan solusi dari perspektif yang berbeda. Peluang baru untuk belajar tantangan baru atau solusi potensial terbuka saat Anda berinteraksi dengan orang lain.  

"Sejumlah besar inovasi sebenarnya berasal dari supply chain yang lebih luas, termasuk penyedia dan pelanggan," ujar Jens Roehrich, Professor of Supply Chain Innovation, School of Management, University of Bath. "Peluang formal dan informal reguler untuk berinteraksi dengan partner supply chain diperlukan untuk bertukar informasi dan mengumpulkan ide."

Memberdayakan karyawan 

Anggota tim yang berurusan langsung dengan pelanggan setiap hari sering memberikan insight yang lebih tajam tentang kebutuhan dan keinginan mereka daripada pengelola senior yang membaca hasil survei CX. Pertimbangkan untuk membuat kebijakan perusahaan yang memberdayakan karyawan untuk memecahkan masalah pelanggan dengan memberikan lebih banyak kepemilikan atas akun pelanggan. Meskipun kebijakan seperti ini sudah sering diterapkan di 90% perusahaan yang kami profilkan, terdapat juga tingkat varians yang tinggi berdasarkan sektor. Dalam industri media, misalnya, hanya 7% responden yang sangat setuju bahwa kepemimpinan mendorong karyawan mengambil alih masalah pelanggan. 

Menyediakan sebuah forum bagi karyawan—baik itu ruang atau tempat—untuk menyampaikan komentar dan pertanyaan dengan dukungan crowdsourcing membantu menumbuhkan ide agar didengar dan diwujudkan. Di Google, penggunaan DORY mendorong Googler agar bertanggung jawab terhadap komunitas mereka dan membantu mengambil tindakan.

Bisnis yang dipimpin oleh teknologi manufaktur dan riset serta pengembangan lainnya lebih percaya diri dengan pendekatan mereka. Hal ini terjadi karena kebijakan informal tidak menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dibutuhkan. Misalnya, 98% produsen setuju bahwa "karyawan mereka secara aktif mencari ide dan inovasi baru di semua tahap pengembangan produk atau layanan untuk menambah nilai bagi klien." Namun, hanya 87% dari mereka yang bekerja di bidang barang konsumsi yang setuju, nilai terendah dari semua industri yang disurvei.

Menyaring informasi menuju inovasi langsung

Insight yang efektif dapat berasal dari informasi yang paling tidak jelas, tetapi para pelaku bisnis dapat melakukan lebih banyak hal untuk mendorong karyawan mencarinya. Klik link di bawah ini untuk melihat hasil survei.

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior yakin bahwa karyawan mereka sudah didorong untuk menyaring informasi demi mengarahkan inovasi:

chart04

Penerapan: Bagaimana cara menciptakan dampak dan mengukurnya?

Dari asisten dengan dukungan suara hingga program email, terdapat lusinan opsi di pasar dan banyak ide lainnya yang tidak pernah berhasil masuk ke tahap produksi. Ide-ide berani yang menjadi kenyataan akan mentransformasi perusahaan dan mengubah produk dari yang biasa menjadi luar biasa. Memiliki banyak ide memang bagus, tetapi eksekusi adalah hal yang utama. 

Berfokus pada kecepatan dengan proses pemikiran desain yang empatik

Produk pertama dari jenisnya di pasar hampir selalu dipuji sebagai hal yang paling inovatif. Dengan menyiapkan struktur internal untuk beroperasi dengan cepat, Anda mengurangi waktu tunggu antara pembuatan ide dan pengiriman produk, sehingga menyulitkan pesaing untuk mengikutinya. Bahkan merilis produk atau fitur tiruan akan memerlukan banyak waktu daripada produk aslinya yang merupakan produk satu-satunya di pasaran. 

Di Google, kami percaya bahwa bergerak dengan cepat dan mempertahankan momentum sering kali jauh lebih efektif daripada menyesuaikan detail terlalu dini dalam proses pembuatan produk. Proses pemikiran desain kami yang empatik menggunakan budaya Google sebagai landasan, dan mengubah arketipe gangguan dari "bergerak cepat dan merusak sesuatu" menjadi mantra yang lebih inklusif untuk inovasi, yaitu "bergerak cepat dan membangun sesuatu". Jika ada yang berhasil, produk akan bertahan di pasaran. Dan jika tidak, Anda akan membuang sedikit waktu dan belajar lebih banyak dengan bergerak cepat. 

chart06

Mengukur semuanya dengan tujuan dan hasil utama (OKR)

Kemampuan untuk men-deploy, merespons, dan membuat keputusan dengan cepat memerlukan aliran data yang besar. Seperti yang dikatakan Vint Cerf—salah satu bapak internet—dalam postingan blog: "Budaya pengukuran menghasilkan kumpulan informasi anekdotal serta data kuantitatif. Keduanya diperlukan untuk menginformasikan perubahan." Di Google, kami menggunakan konsep tujuan dan hasil utama (OKR) untuk menetapkan sasaran yang ambisius dan melacak progres.

Meskipun para pelaku bisnis menyadari betapa pentingnya kebijakan data yang sehat, menurut riset kami, hanya 65% pemimpin senior yang setuju jika organisasi mereka secara aktif mengukur dampak inovasi terhadap performa bisnis. Hanya satu dari tujuh pemimpin senior yang sangat setuju jika perusahaan mereka perlu melakukannya, dan ini merupakan statistik yang mengkhawatirkan. Banyak responden dari perusahaan kecil khususnya (40%) kesulitan mengukur dampak inovasi terhadap keuntungan. Namun, para pelaku bisnis yang lebih kecil cenderung lebih setuju jika alur dari konsep hingga komersialisasi berjalan "lancar" dan "cepat", kemungkinan karena mereka memiliki ketangkasan yang lebih besar. 

"Dengan inovasi, apakah Anda ingin menciptakan sesuatu yang bernilai ekonomi atau sosial? Apakah inovasi menciptakan nilai bagi Anda sebagai perusahaan, bagi Anda dan pemasok langsung, bagi Anda dan pelanggan, atau bagi Anda dan seluruh supply chain?" tanya Jens Roehrich dari University of Bath. "Seluruh proses inovasi ibarat saluran, tempat banyak ide masuk dan sangat sedikit ide yang diwujudkan. Tidak semua pengukuran harus berbasis biaya. Oleh karena itu, mengembangkan pengukuran di setiap fase dan tahap inovasi sangatlah penting."

Organisasi dapat mengukur inovasi dengan cara yang lebih canggih

Sejauh mana para pemimpin bisnis senior merasa organisasi mereka telah mengukur inovasi secara efektif:

chart07

Meluncurkan, melakukan iterasi, dan terus berinovasi

Perincian tersebut sulit dicapai tanpa serangkaian produk digital yang komprehensif—tetapi itu adalah kunci untuk menutup celah antara ide dan penerapan. Bahkan jika suatu bisnis masih dalam proses transformasi digital, inovasi tersebut tidak berhenti setelah produk dikirimkan. Teruslah mencari cara baru untuk memecahkan masalah yang ada. Menjadi fleksibel, nyaman dengan kemampuan untuk mengembangkan hal-hal besar dan menjadikannya lebih baik, serta menyadari setiap metrik potensial dan masukan tentang produk sangatlah penting. Setiap kali data diukur, Anda mengukur inovasi itu sendiri. 

Merancang inovasi di mana saja

Inovasi bukanlah momen atau pencapaian tunggal. Melainkan budaya, sikap holistik, vektor pemikiran yang berubah menjadi pendekatan terhadap setiap tantangan yang dihadapi para pelaku bisnis. Dengan budaya inovasi, organisasi memiliki alat pendukung yang memungkinkan pengambil keputusan merespons peluang baru dengan cepat. 

Anda dapat mendorong, mengukur, dan mempekerjakan karyawan untuk berinovasi. Tetapi Anda tidak boleh melihat inovasi sebagai sesuatu yang memiliki awal atau akhir. Inovasi harus diterapkan setiap hari di setiap keputusan bisnis dan setiap deployment produk. 

Namun, seperti yang telah kami tunjukkan, para pelaku bisnis kesulitan membangun hubungan antara mendorong ide-ide baru dan menerapkannya secara terukur. Banyak organisasi beralih ke rangkaian produk Google Cloud, dari virtual machine hingga mesin relasional, untuk mempercepat adopsi dan integrasi budaya inovasi mereka.

Beberapa tahun ke depan—ketika mayoritas bisnis terbesar di dunia menjalankan transformasi digital mereka di tengah tantangan ekonomi yang serius—akan memunculkan tren baru dalam ruang inovasi. Perusahaan yang kami survei menyampaikan berbagai pendekatan dan tindakan yang telah direncanakan selama lima tahun ke depan untuk membantu mendorong inovasi. Investasi tersebut menunjukkan tren positif di kalangan bisnis yang sudah matang, tetapi juga menyoroti perlunya mengadopsi praktik terbaik tersebut—mulai dari infrastruktur hingga pendidikan dan pengukuran data—sesegera mungkin.

Tindakan yang dilakukan para pelaku bisnis dalam lima tahun ke depan untuk mendorong inovasi:

chart08

Hasil transformasi dapat disesuaikan. Bagi sebagian besar perusahaan, inovasi lebih bersifat inkremental, sedangkan perusahaan lainnya akan memiliki ruang untuk meningkatkan atau mengubah industri. Dalam inovasi, ada banyak perhentian yang akan dilalui.

Secara keseluruhan, penerapan inovasi budaya yang meluas ini adalah hal yang baik. Persaingan menciptakan lingkaran yang saling menguatkan, yaitu siklus masukan untuk produk baru yang berhasil. Pelanggan lebih senang. Pendapatan meningkat. Bisnis berkembang. Tapi Anda sudah tidak sabar. Setiap hari yang terlewat berarti semakin jauh Anda tertinggal dari pesaing Anda. Jadikan hari ini sebagai hari pertama dalam perjalanan Anda menuju budaya inovasi yang sesungguhnya.

Download infografis baru kami

Temukan hasil riset terbaru kami tentang bagaimana C-level menciptakan budaya inovasi dalam infografis baru kami.

Google Cloud
  • ‪English‬
  • ‪Deutsch‬
  • ‪Español‬
  • ‪Español (Latinoamérica)‬
  • ‪Français‬
  • ‪Indonesia‬
  • ‪Italiano‬
  • ‪Português (Brasil)‬
  • ‪简体中文‬
  • ‪繁體中文‬
  • ‪日本語‬
  • ‪한국어‬
Konsol
Google Cloud