Apa itu arsitektur cloud?

Arsitektur cloud adalah elemen utama dalam membangun solusi di cloud. Hal ini mengacu pada tata letak dan menghubungkan semua komponen serta teknologi yang diperlukan untuk cloud computing

Bermigrasi ke cloud dapat memberikan banyak manfaat bisnis dibandingkan dengan lingkungan lokal, mulai dari peningkatan ketangkasan dan skalabilitas, hingga efisiensi biaya. Meskipun banyak organisasi yang memulai dengan pendekatan “lift-and-shift”, di mana aplikasi lokal dipindahkan dengan sedikit perubahan, pada akhirnya mereka perlu membuat dan men-deploy aplikasi sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan lingkungan cloud.

Arsitektur cloud menentukan bagaimana komponen diintegrasikan sehingga Anda dapat menggabungkan, berbagi, dan menskalakan resource melalui jaringan. Anggap saja solusi ini sebagai cetak biru pembangunan untuk menjalankan dan men-deploy aplikasi di lingkungan cloud. 

Pelajari cara Google Cloud membantu Anda merancang arsitektur cloud agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Gunakan Framework Arsitektur kami untuk mendapatkan panduan, rekomendasi, dan praktik terbaik dalam membangun dan memigrasikan workload Anda ke cloud. Gunakan Alat Diagram Arsitektur kami untuk arsitektur referensi bawaan dan menyesuaikannya dengan kasus penggunaan Anda.

Arsitektur cloud yang ditentukan

Arsitektur cloud mengacu pada cara berbagai komponen teknologi cloud, seperti hardware, resource virtual, kemampuan software, dan sistem jaringan virtual berinteraksi dan terhubung untuk menciptakan lingkungan cloud computing. Arsitektur ini berfungsi sebagai cetak biru yang menentukan cara terbaik untuk menggabungkan resource secara strategis guna membangun lingkungan cloud untuk kebutuhan bisnis tertentu. 

Komponen arsitektur cloud

Komponen arsitektur cloud meliputi: 

  • Platform frontend 
  • Platform backend
  • Model pengiriman berbasis cloud 
  • Jaringan (internet, intranet, atau intercloud)

Dalam cloud computing, platform frontend berisi infrastruktur klien, yaitu antarmuka pengguna, aplikasi sisi klien, dan perangkat atau jaringan klien yang memungkinkan pengguna mengakses dan berinteraksi dengan layanan cloud computing. Misalnya, Anda dapat membuka browser web di ponsel dan mengedit Dokumen Google. Ketiga hal ini menjelaskan komponen arsitektur cloud frontend. 

Di sisi lain, backend mengacu pada komponen arsitektur cloud yang membentuk cloud itu sendiri, termasuk resource komputasi, penyimpanan, mekanisme keamanan, pengelolaan, dan banyak lagi. 

Berikut adalah daftar komponen backend utama: 

Aplikasi: Software atau aplikasi backend yang diakses klien dari front end untuk mengoordinasikan atau memenuhi permintaan dan persyaratan klien. 

Layanan: Layanan ini adalah inti dari arsitektur cloud, yang menangani semua tugas yang sedang dijalankan di sistem cloud computing. Layanan tersebut mengelola resource yang dapat Anda akses, termasuk penyimpanan, lingkungan pengembangan aplikasi, dan aplikasi web.

Cloud runtime: Cloud runtime menyediakan lingkungan tempat layanan dijalankan, yang bertindak sebagai sistem operasi yang menangani pelaksanaan tugas dan pengelolaan layanan. Runtime menggunakan teknologi virtualisasi untuk membuat hypervisor yang mewakili semua layanan Anda, termasuk aplikasi, server, penyimpanan, dan jaringan. 

Penyimpanan: Komponen penyimpanan di backend adalah tempat data untuk mengoperasikan aplikasi disimpan. Meskipun opsi penyimpanan cloud berbeda-beda menurut penyedianya, sebagian besar penyedia layanan cloud menawarkan layanan penyimpanan skalabel yang fleksibel dan dirancang untuk menyimpan serta mengelola data dalam jumlah besar di cloud. Penyimpanan dapat mencakup hard drive, solid-state drive, atau persistent disk di bay server. 

Infrastruktur: Infrastruktur mungkin merupakan komponen arsitektur cloud yang paling umum. Faktanya, Anda mungkin berpikir bahwa infrastruktur cloud adalah arsitektur cloud. Namun, infrastruktur cloud mencakup semua komponen hardware utama yang mendukung layanan cloud, termasuk CPU, unit pemrosesan grafis (GPU), perangkat jaringan, dan komponen hardware lainnya yang diperlukan agar sistem berjalan dengan lancar. Infrastruktur juga mengacu pada semua perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan dan mengelola semuanya. 

Di sisi lain, arsitektur cloud adalah rencana yang menentukan cara pengaturan resource dan infrastruktur cloud. 

Pengelolaan: Model layanan cloud mengharuskan resource dikelola secara real time sesuai kebutuhan pengguna. Penting untuk menggunakan software pengelolaan, yang juga dikenal sebagai middleware, untuk mengoordinasikan komunikasi antara komponen arsitektur cloud backend dan frontend, serta mengalokasikan resource untuk tugas tertentu. Selain middleware, software pengelolaan juga mencakup kemampuan untuk pemantauan penggunaan, integrasi data, deployment aplikasi, dan pemulihan dari bencana. 

Keamanan: Seiring makin banyaknya organisasi yang terus mengadopsi cloud computing, penerapan fitur dan alat keamanan cloud sangatlah penting untuk mengamankan data, aplikasi, dan platform. Penting untuk merencanakan serta merancang keamanan data dan keamanan jaringan guna memberikan visibilitas, mencegah kehilangan dan periode nonaktif data, serta memastikan redundansi. Hal ini dapat mencakup pencadangan reguler, proses debug, dan firewall virtual. 

Bagaimana cara kerja arsitektur cloud?

Dalam arsitektur cloud, masing-masing komponen bekerja sama untuk menciptakan platform cloud computing yang memberikan akses on-demand ke resource dan layanan kepada pengguna. 

Bagian backend berisi semua resource, layanan, penyimpanan data, dan aplikasi cloud computing yang ditawarkan oleh penyedia layanan cloud. Jaringan digunakan untuk menghubungkan komponen arsitektur cloud frontend dan backend, sehingga data dapat dikirim secara bergantian di antara komponen tersebut. Saat pengguna berinteraksi dengan frontend (atau antarmuka sisi klien), frontend tersebut akan mengirimkan kueri ke backend menggunakan middleware tempat model layanan menjalankan tugas atau permintaan tertentu. 

Jenis layanan yang tersedia untuk digunakan bervariasi, tergantung pada model pengiriman berbasis cloud atau model layanan yang telah Anda pilih. Ada tiga model layanan cloud computing utama: 

  • Infrastructure as a Service (IaaS): Model ini menyediakan akses on-demand ke infrastruktur cloud, seperti server, penyimpanan, dan jaringan. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi membeli, mengelola, dan memelihara infrastruktur lokal. 
  • Platform as a Service (PaaS): Model ini menawarkan platform komputasi yang berisi semua infrastruktur dasar dan alat software yang diperlukan untuk mengembangkan, menjalankan, dan mengelola aplikasi. 
  • Software as a service (SaaS): Model ini menawarkan aplikasi berbasis cloud yang dikirim dan dikelola oleh penyedia layanan, sehingga pengguna akhir tidak perlu lagi men-deploy software secara lokal. 

Lapisan arsitektur cloud

Cara lebih sederhana untuk memahami cara kerja arsitektur cloud adalah dengan menganggap semua komponen ini sebagai lapisan-lapisan yang menumpuk satu sama lain untuk menciptakan platform cloud. 

Berikut adalah lapisan arsitektur cloud dasar: 

  1. Hardware: Server, penyimpanan, perangkat jaringan, dan hardware lain yang mendukung cloud. 
  2. Virtualisasi: Lapisan abstraksi yang membuat representasi virtual resource komputasi dan penyimpanan fisik. Hal ini memungkinkan beberapa aplikasi menggunakan resource yang sama.
  3. Aplikasi dan layanan: Lapisan ini mengoordinasikan dan mendukung permintaan antarmuka pengguna frontend, menawarkan berbagai layanan berdasarkan model layanan cloud, mulai dari alokasi resource, alat pengembangan aplikasi, hingga aplikasi berbasis web. 

Jenis arsitektur cloud

Adopsi cloud tidak bisa disamaratakan. Anda perlu mempertimbangkan jenis cloud yang ingin dibangun berdasarkan investasi teknologi yang ada, kebutuhan bisnis spesifik Anda, dan sasaran keseluruhan yang ingin Anda capai.

Ada tiga jenis arsitektur cloud utama yang dapat Anda pilih: publik, pribadi, dan hybrid

Arsitektur cloud publik menggunakan resource cloud computing dan infrastruktur fisik yang dimiliki serta dioperasikan oleh penyedia layanan cloud pihak ketiga. Cloud publik memungkinkan Anda menskalakan resource dengan mudah tanpa harus berinvestasi dalam hardware atau software, tetapi menggunakan arsitektur multi-tenant yang melayani pelanggan lain di saat yang sama. 

Arsitektur cloud pribadi mengacu pada cloud khusus yang dimiliki dan dikelola oleh organisasi Anda Layanan ini dihosting secara lokal di pusat data Anda sendiri, sehingga memberikan kontrol lebih besar atas resource dan keamanan yang lebih baik atas data dan infrastruktur. Namun, arsitektur ini jauh lebih mahal dan membutuhkan lebih banyak keahlian IT untuk pemeliharaannya. 

Arsitektur hybrid cloud menggunakan arsitektur cloud publik dan cloud pribadi untuk memberikan kombinasi layanan cloud yang fleksibel. Hybrid cloud memungkinkan Anda memigrasikan workload antar-lingkungan, sehingga Anda dapat menggunakan layanan yang paling sesuai dengan tuntutan bisnis dan workload Anda. Arsitektur hybrid cloud sering menjadi solusi pilihan bagi bisnis yang memerlukan kontrol atas data mereka tetapi juga ingin memanfaatkan penawaran cloud publik. 

Dalam beberapa tahun terakhir, arsitektur multicloud juga muncul seiring dengan makin banyaknya organisasi yang menggunakan layanan cloud dari beberapa penyedia cloud. Lingkungan multicloud makin populer karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk mencocokkan kasus penggunaan dengan lebih baik terhadap penawaran tertentu, terlepas dari vendornya.  

Apa yang dilakukan oleh seorang arsitek cloud?

Arsitek cloud adalah pakar IT yang bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan mengelola arsitektur cloud suatu organisasi. Seiring makin kompleksnya strategi cloud, keterampilan dan keahlian arsitek cloud menjadi semakin penting untuk membantu perusahaan menghadapi kompleksitas lingkungan cloud, menerapkan strategi yang berhasil, dan menjaga sistem cloud tetap berjalan lancar. 

Manfaat arsitektur cloud

Ada banyak manfaat arsitektur cloud bagi organisasi, antara lain: 

Hemat biaya

Daripada menginvestasikan biaya awal untuk server, Anda dapat memilih untuk menggunakan infrastruktur penyedia layanan cloud. Dengan penyediaan dinamis, Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran hanya dengan membayar resource komputasi yang Anda gunakan.

Waktu penyiapan produk lebih cepat

Anda tidak perlu lagi menunggu untuk mendapatkan, menyiapkan, dan mengonfigurasi infrastruktur komputasi. Arsitektur cloud memungkinkan Anda menyiapkan dan menerapkan solusi dengan cepat, sehingga Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk berfokus pada pengembangan dan pengiriman produk baru.

Skalabilitas

Arsitektur cloud memberi Anda fleksibilitas yang lebih besar untuk meningkatkan (atau menurunkan skala) resource komputasi berdasarkan kebutuhan infrastruktur Anda. Anda dapat dengan mudah melakukan penskalaan untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi, baik dari pertumbuhan maupun lonjakan traffic musiman. 

Transformasi yang lebih cepat

Arsitektur berbasis cloud seperti Kubernetes memungkinkan Anda mengoptimalkan layanan cloud dan lingkungan otomatis untuk mempercepat modernisasi dan mendorong transformasi digital. 


Lebih banyak inovasi

Arsitektur cloud memungkinkan Anda memanfaatkan teknologi terbaru untuk penyimpanan, keamanan, analisis, dan AI seperti machine learning.  

Ketersediaan tinggi

Aplikasi yang berjalan dan dikelola di arsitektur cloud mendapatkan manfaat dari resource komputasi berperforma tinggi yang memastikan ketersediaan yang berkelanjutan, terlepas dari beban yang berfluktuasi.

Keamanan yang kuat

Penyedia layanan cloud secara konsisten mengupgrade dan meningkatkan mekanisme keamanan mereka dengan bantuan pakar profesional serta teknologi terbaru untuk membantu mengamankan data, sistem, dan workload Anda. 

Hemat biaya

Daripada menginvestasikan biaya awal untuk server, Anda dapat memilih untuk menggunakan infrastruktur penyedia layanan cloud. Dengan penyediaan dinamis, Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran hanya dengan membayar resource komputasi yang Anda gunakan.

Waktu penyiapan produk lebih cepat

Anda tidak perlu lagi menunggu untuk mendapatkan, menyiapkan, dan mengonfigurasi infrastruktur komputasi. Arsitektur cloud memungkinkan Anda menyiapkan dan menerapkan solusi dengan cepat, sehingga Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk berfokus pada pengembangan dan pengiriman produk baru.

Skalabilitas

Arsitektur cloud memberi Anda fleksibilitas yang lebih besar untuk meningkatkan (atau menurunkan skala) resource komputasi berdasarkan kebutuhan infrastruktur Anda. Anda dapat dengan mudah melakukan penskalaan untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi, baik dari pertumbuhan maupun lonjakan traffic musiman. 

Transformasi yang lebih cepat

Arsitektur berbasis cloud seperti Kubernetes memungkinkan Anda mengoptimalkan layanan cloud dan lingkungan otomatis untuk mempercepat modernisasi dan mendorong transformasi digital. 


Lebih banyak inovasi

Arsitektur cloud memungkinkan Anda memanfaatkan teknologi terbaru untuk penyimpanan, keamanan, analisis, dan AI seperti machine learning.  

Ketersediaan tinggi

Aplikasi yang berjalan dan dikelola di arsitektur cloud mendapatkan manfaat dari resource komputasi berperforma tinggi yang memastikan ketersediaan yang berkelanjutan, terlepas dari beban yang berfluktuasi.

Keamanan yang kuat

Penyedia layanan cloud secara konsisten mengupgrade dan meningkatkan mekanisme keamanan mereka dengan bantuan pakar profesional serta teknologi terbaru untuk membantu mengamankan data, sistem, dan workload Anda. 

Mengatasi tantangan bisnis Anda dengan Google Cloud

Pelanggan baru mendapatkan kredit gratis senilai $300 untuk dibelanjakan di Google Cloud.
Bicara dengan spesialis penjualan Google Cloud untuk membahas tantangan unik Anda secara lebih mendetail.

Langkah selanjutnya

Mulailah membangun solusi di Google Cloud dengan kredit gratis senilai $300 dan lebih dari 20 produk yang selalu gratis.

Google Cloud
  • ‪English‬
  • ‪Deutsch‬
  • ‪Español‬
  • ‪Español (Latinoamérica)‬
  • ‪Français‬
  • ‪Indonesia‬
  • ‪Italiano‬
  • ‪Português (Brasil)‬
  • ‪简体中文‬
  • ‪繁體中文‬
  • ‪日本語‬
  • ‪한국어‬
Konsol
Google Cloud