Vidio streaming di Google Cloud: Melonjak hingga 9.000% tanpa gangguan
Tentang kami Vidio
Vidio adalah anak perusahaan EMTEK Group yang menyediakan layanan streaming paling lengkap di Indonesia. Terkoneksi langsung dengan lebih dari 21 layanan streaming televisi, Vidio menyajikan ribuan konten lokal maupun internasional serta video-on-demand dan jaringan TV berbayar. Pada Maret 2020, pengguna aktif Vidio telah mencapai lebih dari 60 juta per bulan, naik 30% dari bulan sebelumnya. Vidio juga menjadi salah satu aplikasi unggulan yang paling banyak diunduh masyarakat Indonesia dari Google Play Store dan App Store.
Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.
Hubungi kamiDengan Google Cloud, Vidio memiliki tempat kerja yang kolaboratif dan aman, serta infrastruktur yang skalabel dan cost-effective untuk menyediakan layanan video OTT (over-the-top) kepada lebih dari 60 juta penduduk Indonesia.
Hasil Google Cloud
- Groups memungkinkan kolaborasi dan pergerakan anggota antar tim dengan mulus
- Mendukung fitur-fitur interaktif seperti live chat untuk penonton
- Mendapatkan akses komputasi cloud yang mumpuni untuk mendukung kelangsungan perkembangan bisnis
Meningkatkan kapasitas transcoding hingga 9.000% demi mendukung peningkatan permintaan untuk streaming video.
Vidio adalah anak perusahaan EMTEK Group yang menyediakan layanan streaming paling lengkap di Indonesia. Terkoneksi langsung dengan lebih dari 21 layanan streaming televisi, Vidio menyajikan ribuan konten lokal maupun internasional serta video-on-demand dan jaringan TV berbayar. Perusahaan ini juga menyediakan konten serial TV dan film eksklusif, serta kategori lain seperti olahraga, drama, dan dokumenter. Para pengguna bisa menyaksikan konten yang disediakan Vidio kapanpun melalui telepon seluler maupun smart TV.
Hingga Maret 2020, pengguna aktif Vidio telah mencapai lebih dari 60 juta pengguna per bulan, naik 30% dari bulan sebelumnya. Vidio juga menjadi salah satu aplikasi unggulan yang paling banyak diunduh masyarakat Indonesia dari Google Play Store dan App Store.
Untuk bersaing secara efektif dengan penyedia layanan OTT multinasional, Vidio berfokus menyediakan tontonan yang pas dengan penonton Indonesia. Ini menjadikan aspek discoverability sebagai tanggung jawab utama bagi tim engineer Vidio. "Kami memiliki jutaan konten yang diproduksi secara profesional, maka sangat penting untuk bisa menampilkan konten yang tepat bagi setiap pengguna," kata Tommy Sullivan, Chief Technology Officer, Vidio. "Kami melakukan hal ini melalui segmentasi pengguna berdasarkan data yang seimbang, kurasi konten per segmen, dan machine learning untuk rekomendasi perilaku pengguna. Menghadirkan konten dengan cepat, efektif, dan reliabel adalah tanggung jawab tim engineer."
"Kami mendapati biaya Google Cloud sangatlah efisien. Lantas, kami memutuskan untuk memindahkan data, komputasi, dan media ke platform tersebut sebagai bagian dari rencana standarisasi kami."
—Tommy Sullivan, Chief Technology Officer, VidioPermintaan yang tinggi
Vidio memulai operasionalnya menggunakan layanan cloud di Indonesia, namun mereka segera menyadari bahwa permintaan yang masuk melebihi kapasitas penyedia layanan tersebut. "Ada kejadian dimana permintaan kami - seperti video dengan bandwidth dan throughput besar - memakan habis kapasitas penyedia layanan cloud," kata Sullivan. "Kami sampai tidak bisa lagi membeli kapasitas tambahan dari mereka."
Perusahaan lantas memilih menggunakan infrastruktur yang disediakan oleh layanan cloud multinasional. Kebetulan, sebagai bagian dari proyek untuk mengakuisisi layanan chat BlackBerry Messenger, Vidio membandingkan tarif dan efisiensi komputasi Google Cloud dengan penyedia layanan cloud lainnya. "Kami mendapati biaya Google Cloud sangatlah efisien," kata Sullivan. "Lantas, kami memutuskan untuk memindahkan data, komputasi, dan media ke platform tersebut sebagai bagian dari rencana standarisasi kami."
Google Workspace yang Sudah Familiar
Sebelumnya, Vidio telah memiliki pengalaman serta familiar dengan Google Cloud karena penggunaan Google Workspace di seluruh perusahaan. "Banyak perusahaan menggunakan Group for Business dari Google Workspace untuk berkomunikasi dan berkolaborasi di tempat kerja, Namun dapat menggunakan kontrol akses yang sama ke layanan-layanan Google Cloud membuat hidup lebih mudah," kata Sullivan. "Karyawan kami bisa dengan mulus bergerak antar departemen dan Groups, sementara administrasi identitas dan endpoint yang tersedia melalui Google Workspace memudahkan kami untuk mengelola semua melalui konsol tunggal."
Perusahaan menyelesaikan migrasi dengan tingkat ketersediaan hampir 100% - meminimalisir gangguan bagi pengguna - dan menggunakan Cloud Pub/Sub untuk event ingestion dan delivery serta Cloud Dataflow untuk mengelola secara penuh proses analitik. "Tools tersebut sangat berguna dalam pipeline data kami," kata Sullivan.
"Banyak perusahaan menggunakan Group for Business dari Google Workspace untuk berkomunikasi dan berkolaborasi di tempat kerja, namun dapat menggunakan kontrol akses yang sama ke layanan-layanan Google Cloud membuat hidup lebih mudah."
—Tommy Sullivan, Chief Technology Officer, VidioMengontrol biaya-biaya komputasi untuk transcoding
Vidio juga mengontrol biaya-biaya komputasi mereka melalui penggunaan preemptible instances - sebuah mesin virtual instances yang terjangkau untuk mengoptimalkan batch job dan aplikasi yang fault-tolerant - dan hasil evaluasinya menemukan bahwa versi Google Cloud memberikan value yang lebih baik dibandingkan penawaran layanan cloud tradisional lain. Perusahaan juga berhasil menggunakan instances tersebut untuk menghasilkan transcoding - cara konversi video ke format terbaik untuk layanan mereka - dalam infrastruktur yang skalabel.
Lebih lanjut lagi, penggunaan CDN Interconnect yang memungkinkan penyedia CDN memasang tautan direct peering ke Google Cloud, serta pemanfaatan tarif spesial untuk lalu lintas data dari Google Cloud, telah berhasil membuat perusahaan menghemat 10 ribu dolar AS atau setara dengan 150 juta rupiah per bulan. Vidio juga mengambil keuntungan dari fleksibilitas tarif yang dapat diprediksi oleh Google Cloud Role-Based Support sehingga terhindar dari biaya layanan sebesar 12 ribu dolar AS yang mungkin harus dibayar apabila mereka menggunakan layanan cloud lain.
Layanan interaktif baru
Google Cloud telah berperan penting dalam meningkatkan tingkat interaksi layanan Vidio sehingga lebih melibatkan pengguna. Vidio menjalankan live chat di Compute Engine dengan server websocket dan Cloud Memorystore for Redis yang menyediakan cache aplikasi dengan akses data sub-milidetik. "Kami mengintegrasikan kolom obrolan sehingga pengguna dapat terlibat langsung dalam sebuah tayangan - misalnya, kami menayangkan acara kuis yang menampilkan anak-anak bermain game seperti kuis dan memecahkan teka-teki," kata Sullivan. "Dengan fitur live chat, anak-anak dan orang dewasa juga bisa bermain bersama."
"Kami telah meningkatkan kemampuan transcoding sesuai kebutuhan untuk mendukung siklus berita Indonesia yang dinamis. Dalam waktu singkat, kami berhasil meningkatkan kapasitas transcoding hingga lebih dari 9.000%."
—Tommy Sullivan, Chief Technology Officer, VidioKapasitas transcoding meningkat 9.000%
Google Cloud telah memungkinkan perusahaan dalam menyesuaikan kapasitas transcoding untuk mendukung peningkatan permintaan ketika menayangkan acara dan peristiwa besar. "Kami telah meningkatkan kemampuan transcoding sesuai kebutuhan untuk mendukung siklus berita Indonesia yang dinamis," kata Sullivan. "Dalam waktu singkat, kami berhasil meningkatkan kapasitas transcoding hingga lebih dari 9.000%."
Sullivan menilai Google Cloud - termasuk Google Workspace dan Google Cloud - sebagai platform pemberdayaan bisnis yang lengkap. "Google Cloud adalah mesin yang kuat untuk mendukung pertumbuhan kami di pasar Indonesia yang berwarna," kata Sullivan. "Kami senang dapat bekerja sama dengan Google Cloud selama beberapa bulan dan tahun mendatang dalam usaha mewujudkan visi kami menjadi penyedia video over-the-top terdepan di Indonesia."
Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.
Hubungi kamiTentang kami Vidio
Vidio adalah anak perusahaan EMTEK Group yang menyediakan layanan streaming paling lengkap di Indonesia. Terkoneksi langsung dengan lebih dari 21 layanan streaming televisi, Vidio menyajikan ribuan konten lokal maupun internasional serta video-on-demand dan jaringan TV berbayar. Pada Maret 2020, pengguna aktif Vidio telah mencapai lebih dari 60 juta per bulan, naik 30% dari bulan sebelumnya. Vidio juga menjadi salah satu aplikasi unggulan yang paling banyak diunduh masyarakat Indonesia dari Google Play Store dan App Store.