Stack LAMP mengacu pada paket komponen open source gratis yang berfungsi bersama untuk membantu developer membangun, men-deploy, dan mengelola aplikasi web dinamis.
Michael Kunze awalnya menciptakan istilah LAMP pada tahun 1998 untuk menyebut paket komponen open source gratis yang berfungsi bersama untuk membantu developer membangun, men-deploy, dan mengelola aplikasi web dinamis. Karena berbagai komponen dan lapisannya berfungsi bersama secara optimal, stack digunakan untuk menyebut lingkungan pengembangan tersebut.
Stack ini tersedia secara luas dan dapat diakses oleh semua orang karena setiap komponen atau lapisannya tersedia sebagai open source gratis. Setiap huruf pertama dari nama komponen stack membentuk akronim LAMP:
Mari kita lihat bagaimana masing-masing lapisan berfungsi bersama sebagai solusi lengkap untuk menghadirkan aplikasi web. Diagram di bawah menggambarkan cara kerja berbagai komponen yang terlibat untuk membuat stack.
Linux adalah sistem operasi (OS) dan dasar dari stack LAMP. Diluncurkan pada tahun 1991, Linux adalah OS gratis dan open source yang sangat populer di seluruh dunia. Software ini fleksibel dan dapat disesuaikan, karena bersifat open source, sehingga organisasi dapat memodifikasi kode sumber untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tiga bagian lainnya yang membentuk stack LAMP ditopang oleh Linux OS.
Server HTTP Apache adalah software server web yang mengirimkan konten web melalui internet. Diluncurkan pada tahun 1995, Apache telah berkembang menjadi salah satu server web terpopuler di dunia. Sebagai lapisan kedua dalam stack LAMP, Apache memproses permintaan klien melalui internet. Dengan menggunakan HyperText Transfer Protocol (HTTP), server ini menerima permintaan HTTP yang masuk, lalu menayangkan konten web yang relevan. Karena Apache bersifat open source, ekosistem yang andal ini telah membangun banyak modul yang memperluas fungsi Apache. Modul tersebut dapat mencakup autentikasi, enkripsi, diagnostik, logging, dan banyak lagi.
MySQL adalah database relasional open source untuk menyimpan data aplikasi. Diluncurkan tahun 1996, MySQL saat ini menjadi database terpopuler kedua di dunia, menurut DB-Engines. Stack LAMP menggunakan MySQL untuk menyimpan, mengelola, dan mengkueri informasi dalam database. Informasi dapat mencakup akun pengguna, detail pengguna, nama produk, catatan pelanggan, penjualan, aplikasi, dan banyak lagi. Dengan menggunakan Structured Query Language (SQL), pengguna dapat mengakses dan memanipulasi informasi yang tersimpan dalam database dengan mudah.
Awalnya, huruf "P" dalam LAMP digunakan untuk merujuk pada PHP, bahasa pemrograman yang diluncurkan tahun 1995 untuk membuat halaman web dinamis. Seiring waktu, cakupan “P” dalam istilah tersebut telah diperluas dan menyertakan bahasa pemrograman selain PHP, seperti Python dan Perl. Keduanya kini menjadi pilihan utama untuk pengembangan web.
Situs saat ini memerlukan kemampuan dinamis untuk menampilkan informasi terbaru atau real-time. Karena HTML tidak dapat melakukan proses yang dinamis, Anda dapat menyematkan kode PHP, Perl, atau Python ke bagian situs yang memerlukan kemampuan dinamis ini. HTML dapat digunakan untuk tata letak situs, sementara PHP, Perl, atau Python digunakan untuk mendapatkan informasi real-time, seperti memeriksa inventaris terbaru di situs e-commerce.
Berikut adalah contoh alur kerja yang disederhanakan untuk pengguna yang menelusuri “skor bisbol” di situs dinamis yang menjalankan stack LAMP. Setiap lapisan berjalan di Linux sebagai elemen dasar dari stack.
Berikut alasan umum yang membuat developer memilih stack LAMP untuk membangun aplikasi web:
Penggunaan LAMP banyak diminati karena gratis dan open source. Artinya, developer dapat memulai tanpa harus membayar biaya lisensi untuk software eksklusif. Jadi, biaya uji coba, pembuatan, deployment, dan pengelolaan aplikasi web dapat berkurang secara signifikan.
Efisiensi
Karena komponen stack LAMP telah beroperasi selama hampir 30 tahun, LAMP menyediakan solusi pengembangan web yang telah teruji. Developer dapat memanfaatkan alat, kode, dan praktik terbaik yang ada untuk menghemat waktu dan tenaga.
Fleksibilitas
Karena LAMP adalah open source, Anda memiliki fleksibilitas untuk memilih komponen yang tepat sesuai kebutuhan Anda dan bisnis. Ekosistem LAMP menyediakan elemen penyusun yang berfungsi dengan baik, seperti contoh kode, modul, dan ekstensi yang dapat disesuaikan dan dipadupadankan berdasarkan kebutuhan Anda.
Komunitas
Karena popularitas LAMP, Anda akan mendapatkan manfaat dari komunitas global besar yang terdiri dari para profesional berpengalaman yang memberikan bantuan dan dukungan dalam setiap fase project Anda. Dengan kehadiran komunitas profesional yang aktif ini, praktik terbaik, alat, dan referensi dapat dibagikan lebih cepat dengan siklus rilis yang lebih konsisten.
Mulailah membangun solusi di Google Cloud dengan kredit gratis senilai $300 dan lebih dari 20 produk yang selalu gratis.