Tutorial: Membuat kolom kalkulasi di Looker Studio

Sasaran

Dalam tutorial ini, Anda akan menyelesaikan hal berikut:

  • Pelajari cara membuat kolom kalkulasi aritmetika sederhana.
  • Buat ekspresi kondisional untuk mengevaluasi data Anda dan menampilkan hasil yang berbeda.
  • Pelajari berbagai pendekatan untuk menerapkan kolom kalkulasi.

Skenario

Misalkan Anda mengelola toko perlengkapan hewan peliharaan online. Anda dapat mengukur data penjualan, seperti kode produk (SKU), nama item, harga, dan jumlah terjual. Berikut adalah contoh sederhana:

SKU Item Harga Jml Terjual
D-001 Healthy Dog Dog Food

79,96

16

B-002 Parrot Perch

74,97

8

B-001 Pakan Burung Bulu Cantik

31,96

20

C-002 Hungry Kitty Cat Food

29,98

3

D-002 Mainan Playful

17,97

11

C-001

Happy Cat Catnip

14,97

4

Kolom kalkulasi di Looker Studio dapat membantu Anda memanipulasi dan memperluas data ini. Dalam latihan ini, Anda akan menggunakan kolom kalkulasi untuk melakukan tugas-tugas berikut:

  • Hitung total nilai setiap pesanan.
  • Terapkan diskon ke pesanan yang melampaui jumlah tertentu.
  • Mengkategorikan penjualan ke dalam subkategori.

Data sampel

Untuk menyelesaikan latihan ini sesuai petunjuk, gunakan contoh data berikut. Jika tidak, gunakan data Anda sendiri (sesuaikan nama kolom). Anda memerlukan akses ke Google Spreadsheet. Atau, Anda dapat menggunakan Konektor Upload File untuk mengimpor data ke Looker Studio.

Salin dan tempel data ini ke dalam file teks:

SKU,Item,Price,Qty Sold
D-001,Healthy Dog Dog Food,79.96,16
B-002,Parrot Perch,74.97,8
B-001,Pretty Bird Bird Seed,31.96,20
C-002,Hungry Kitty Cat Food,29.98,3
D-002,Playful Puppy Toy,17.97,11
C-001,Happy Cat Catnip,14.97,4

Langkah 1: Siapkan data

Sasaran: Buat Spreadsheet Google menggunakan contoh data yang ditampilkan sebelumnya.

  1. Salin contoh data di kotak sebelumnya.
  2. Buka editor teks, tempelkan contoh data, dan simpan file tersebut sebagai pet-store-data.csv.
  • Buat Spreadsheet Google baru.

  • Di Spreadsheet, pilih File > Impor.

  • Pilih Upload, lalu upload file contoh data yang Anda buat di langkah 2.

  • Pilih Ganti spreadsheet.

  • Beri nama spreadsheet Anda Pet Store.

Langkah 2: Buat laporan dan tambahkan data

Sasaran: Menghubungkan sumber data ke spreadsheet Pet Shop dan menambahkannya ke laporan.

  1. Buat laporan baru di Looker Studio.
  2. Di panel Tambahkan data ke laporan, pilih konektor Google Spreadsheet.
  3. Pilih spreadsheet dan lembar kerja Pet Store yang baru saja Anda buat.
  4. Biarkan opsi default dipilih.
  5. Klik TAMBAHKAN.

Dalam beberapa saat, Anda akan melihat laporan baru, dengan tabel di kanvas yang menggunakan kolom dari sumber data Pet Shop.

Langkah 3: Buat kolom subtotal

Sasaran: Membuat kolom yang menghitung subtotal pesanan.

  1. Di menu, pilih Aset > Kelola sumber data yang ditambahkan.

  2. Cari sumber data Pet Store, lalu klik Ikon buat. EDIT.

    Panel kolom sumber data akan muncul.

  3. Klik TAMBAHKAN KOLOM.

    Editor kolom kalkulasi akan muncul.

  4. Di Nama Kolom,masukkan Subtotal.

  5. Di Formula, masukkan Price * Qty Sold.

  6. Klik SIMPAN.

  7. Kembali ke editor sumber data utama dengan mengklik SEMUA KOLOM.

Langkah 4: Buat kolom diskon

Sasaran: Membuat kolom yang menerapkan diskon variabel untuk pesanan dengan nilai tertentu.

Misalnya Anda ingin memberikan jumlah diskon yang berbeda sesuai nilai pesanan. Buat kolom kalkulasi lain, bernama Discount, yang mengevaluasi kolom Subtotal dan menerapkan diskon berikut.

Nilai subtotal Tarif diskon
0 - 99 0
100 - 499

5%

500 atau lebih 10%

Petunjuk:

  • Pada langkah ini, Anda hanya akan menghitung diskon. Anda akan menerapkannya dalam langkah berikut dengan mengalikan kolom Subtotal dengan kolom Diskon.
  • Gunakan ekspresi CASE untuk mengevaluasi kolom Subtotal.
    • Gunakan klausa WHEN untuk setiap jumlah diskon.
    • Gunakan klausa ELSE untuk menampilkan harga penuh (diskon 0%).
  • Nyatakan diskon sebagai nilai desimal. Misalnya, diskon 25% menjadi .25.

Solusi

CASE
WHEN Subtotal > 499 THEN .9
WHEN Subtotal > 100 THEN .95
ELSE 1
END

Langkah 5: Buat kolom total

Sasaran: Membuat kolom yang menerapkan jumlah diskon ke subtotal.

Buat kolom kalkulasi lain, yang disebut Total, yang mengalikan kolom Subtotal dengan kolom Diskon.

Solusi

Subtotal * Discount

Langkah 6: Buat kolom subkategori

Sasaran: Membuat kolom kalkulasi yang mengategorikan item yang terjual menjadi beberapa subkategori.

Buat kolom kalkulasi terakhir, bernama Department, yang menguraikan kolom SKU dan menetapkan nilai baru yang bergantung pada SKU. Anda akan mengelompokkan item terkait, kucing, dan burung ke dalam departemen terpisah.

Petunjuk: Gunakan pernyataan CASE lagi, kali ini dengan fungsi STARTS_WITH (atau REGEXP_MATCH).

Solusi

CASE
WHEN STARTS_WITH(SKU, "C") THEN "Cat"
WHEN STARTS_WITH(SKU, "D") THEN "Dog"
WHEN STARTS_WITH(SKU, "B") THEN "Bird"
ELSE "Misc"
END

Langkah 7: Lihat data Anda dalam laporan

Sasaran: Memvisualisasikan kolom kalkulasi Anda.

  1. Setelah menyimpan kolom Departemen, di sebelah kiri, kembali ke editor sumber data dengan mengklik SEMUA KOLOM.
  2. Klik SELESAI, lalu tutup panel kelola sumber data.

Sekarang Anda dapat menambahkan kolom kalkulasi baru ke diagram dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

  1. Pilih tabel.
  2. Tambahkan setiap kolom kalkulasi yang Anda buat ke tabel dengan menariknya dari panel Data ke tabel atau ke panel Penyiapan tabel.

Solusi alternatif

Solusi sebelumnya memecah masalah menjadi beberapa bagian, dan membuat kolom terpisah untuk menangani setiap bagian, seperti yang telah Anda lakukan dengan kolom Subtotal, Diskon, dan Total.

Pendekatan lainnya adalah melakukan semua penghitungan dalam satu kolom kalkulasi. Misalnya, Anda dapat menggabungkan langkah 3 - 5 dari tutorial ini menjadi satu kolom:

CASE
WHEN Price * Qty Sold > 499 THEN (Price * Qty Sold) * .9
WHEN Price * Qty Sold > 100 THEN (Price * Qty Sold) * .95
ELSE Price * Qty Sold
END

Ada pro dan kontra untuk masing-masing pendekatan:

Membagi formula kompleks menjadi beberapa kolom terpisah dapat membuat formula Anda lebih mudah dibaca dan ditulis serta lebih jarang menimbulkan error. Kolom terpisah juga bisa berguna dalam konteks lainnya. Misalnya, menggunakan kolom terpisah untuk tarif diskon memungkinkan Anda menggunakan kolom tersebut di penghitungan lain atau menampilkannya di laporan Anda. Satu kekurangan dari membuat formula dengan banyak kolom kalkulasi terpisah adalah bahwa fungsi masing-masing kolom mungkin tidak jelas, jadi Anda harus mengeditnya satu per satu untuk melihat cara penghitungannya.

Di sisi lain, memusatkan semua logika ke dalam satu kolom dapat membuat formula sederhana menjadi lebih mudah dipahami dan diedit. Namun, Anda juga mungkin perlu mengulang-ulang ketikan, dan formula yang kompleks mungkin lebih sulit untuk diperluas atau dikelola. Misalnya, Anda memiliki 10 tingkatan produk dengan nilai minimum jumlah pesanan yang berbeda-beda. Atau, bagaimana jika Anda ingin menggunakan diskon yang sama untuk lini produk yang berbeda? Dalam kasus ini, mungkin akan lebih mudah atau lebih efisien untuk menggunakan kolom terpisah untuk nilai minimum dan diskon tersebut.

Jalan tengah

Solusi ini memadukan dua pendekatan yang dijelaskan sebelumnya. Solusi ini mempertahankan logika utama dalam satu kolom sekaligus membagi beberapa logika dependen menjadi beberapa kolom terpisah:

CASE
WHEN Subtotal > Large Order THEN Subtotal * Large Order Discount
WHEN Subtotal > Medium Order THEN Subtotal * Medium Order Discount
ELSE Subtotal
END

Untuk solusi ini, kami membuat kolom terpisah untuk menyimpan nilai untuk pesanan berukuran besar dan sedang serta diskon yang sesuai.

Kolom kalkulasi yang disebut Pesanan Besar dengan 499 dimasukkan di kotak Formula.

Kolom kalkulasi bernama Diskon Pesanan Besar dengan.9 dimasukkan di kotak Formula.

Solusi ini memiliki keuntungan yaitu mudah dibaca, fleksibel, dan relatif mudah disesuaikan saat diperlukan.