Migrasi database melibatkan pemindahan data yang ada di database—termasuk objek skema (tabel, indeks, tampilan), prosedur tersimpan, fungsi, dan pemicu—dari database yang ada ke database baru atau yang sudah diupdate.
Anda mungkin ingin memigrasikan database karena berbagai alasan, seperti meningkatkan performa, mengurangi biaya, memperkuat keamanan, atau mengadopsi teknologi seperti analisis atau AI.
Siap untuk memulai? Pelajari Database Migration Service dan migrasikan database Anda ke Google Cloud.
Migrasi data adalah komponen dari proses migrasi database, yaitu memindahkan data dari satu lingkungan ke lingkungan lain. Anda mungkin perlu memindahkan data tanpa memigrasikan database, seperti saat membuat perubahan terkait penyimpanan.
Kunci keberhasilan migrasi data dan database adalah mentransfer informasi Anda secara akurat dan cepat, sambil meminimalkan periode nonaktif serta gangguan selama transfer dan migrasi sistem.
Mesin database, yang juga disebut sistem pengelolaan database (DBMS), adalah software yang mengelola operasi database dasar dan antarmuka dengan aplikasi software.
Migrasi homogen adalah saat database yang Anda pindahkan (sumber) memiliki mesin yang identik atau sangat mirip dengan database yang Anda pindahkan (target). Migrasi heterogen menggambarkan situasi di mana mesin database target sangat berbeda dari sumbernya.
Tingkat kerumitan migrasi sangat bervariasi, terutama berdasarkan perbedaan antara database sumber dan target. Migrasi heterogen memerlukan konversi skema dan kode—menulis ulang skema dan kode ke dalam bahasa database target. Untuk mengelola kompleksitas migrasi, seperti mengelola kode aplikasi yang ditulis untuk database sumber yang memerlukan konversi, database migration service dapat membantu.
Banyak perusahaan bersedia berinvestasi dalam project migrasi database yang panjang atau rumit untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang yang menyertai mesin database modern.
Ada 4 strategi umum untuk memigrasikan data. Kunjungi strategi migrasi cloud untuk pembahasan mendalam dan strategi yang direkomendasikan.
Meskipun Anda dapat memigrasikan database antara hampir semua lokasi, sebagian besar migrasi dilakukan dari infrastruktur lokal ke cloud atau dari satu cloud ke cloud lainnya.
Ada banyak alasan mengapa perusahaan bermigrasi ke cloud (atau ke penyedia cloud alternatif):
Pelajari lebih lanjut manfaat bermigrasi ke cloud.
Idealnya, migrasi database bukanlah proses yang sering dilakukan perusahaan Anda. Untuk mengoptimalkan migrasi Anda, berikut beberapa pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan:
Migrasi data dan database bisa jadi rumit. Anda harus memastikan bahwa data perusahaan, serta organisasi dan fungsinya, dapat berpindah ke arsitektur baru dengan lancar. Jika dilakukan secara tidak benar, Anda mungkin mengalami kehilangan data, workload tidak berjalan dengan baik, atau masalah keamanan.
Beberapa praktik terbaik:
Pertimbangan:
Jumlah fase yang diperlukan untuk migrasi Anda bergantung pada penyiapan dan linimasa yang ada di organisasi Anda. Misalnya, migrasi dari deployment lokal yang dikelola sendiri ke layanan cloud terkelola dapat dilakukan dalam satu langkah. Atau, jika ada tekanan waktu, Anda dapat terlebih dahulu bermigrasi ke database yang dikelola sendiri di cloud, lalu beralih ke solusi yang terkelola sepenuhnya.
Jika migrasi database bersifat heterogen, pertimbangkan untuk menggabungkan konversi dengan salah satu langkah ini atau konversi nanti.
Untuk mengetahui prosesnya secara mendalam, baca konsep dan prinsip migrasi data serta cara menyiapkan dan menjalankan proses migrasi data.
Meskipun detailnya akan bervariasi berdasarkan kasus bisnis spesifik Anda, berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mencapai migrasi yang sukses:
Setelah memigrasikan database, Anda perlu terus mengoptimalkannya untuk mempertahankan performa terbaik. Pertimbangkan layanan database yang terkelola sepenuhnya.
Banyak organisasi memindahkan workload lokal ke cloud karena alasan yang dibahas di atas. Migrasi dari infrastruktur lokal memerlukan pertimbangan tambahan dibandingkan migrasi cloud-ke-cloud.
Strategi umum untuk memigrasikan workload lokal adalah hosting ulang, yang menyalin seluruh workload Anda ke cloud. Dengan melakukan hal ini, Anda akan mendapatkan manfaat keamanan, keandalan, dan beberapa manfaat biaya yang terkait dengan migrasi cloud. Namun, strategi ini juga memindahkan inefisiensi yang ada dari arsitektur lokal ke infrastruktur cloud. Oleh karena itu, strategi ini membuat Anda kehilangan penghematan biaya dan efisiensi yang lebih besar yang terkait dengan arsitektur berbasis cloud. Anda juga mungkin kehilangan fungsionalitas cloud yang kaya di berbagai bidang seperti pemulihan dari bencana (disaster recovery), integrasi analisis, layanan AI/ML, dan marketplace penawaran partner.
Pastikan untuk menjaga keamanan data Anda selama migrasi, terutama antara berbagai jenis lingkungan. Salah satu cara untuk memastikan keamanan terbaik adalah menggunakan layanan migrasi database tepercaya.
Proses ini dapat memerlukan waktu dari beberapa hari hingga beberapa bulan, jadi sebaiknya Anda membuat rencana. Faktor-faktornya mencakup ukuran database, strategi migrasi, dan apakah Anda menggunakan database migration service.
Migrasi database bukan hanya memindahkan data, tetapi juga mempertahankan fungsinya sehingga workload Anda berjalan lancar di sistem baru. Cara Anda melakukan migrasi akan bergantung pada kode yang telah Anda tulis dan alat migrasi Anda.
Manfaat layanan migrasi database antara lain:
Dan seiring dengan makin pentingnya AI generatif bagi workload perusahaan, konversi yang didukung AI antara mesin database, yang menggunakan model bahasa besar (LLM) seperti Gemini, kini ditawarkan oleh penyedia cloud.
Hubungi penyedia cloud pilihan Anda untuk mengetahui apakah mereka menawarkan database migration service.
Mulailah membangun solusi di Google Cloud dengan kredit gratis senilai $300 dan lebih dari 20 produk yang selalu gratis.