Carousell: Menjalankan marketplace iklan baris online di Google Cloud

Tentang kami Carousell

Carousell adalah marketplace iklan baris seluler yang membuat transaksi jual beli semudah mengambil foto dan chat di aplikasi. Diluncurkan pada Agustus 2012, Carousell memulai bisnisnya di Singapura dan kini menyebar di 19 kota di seluruh dunia. Dengan lebih dari 80 juta listing, mereka adalah salah satu situs jual beli terbesar dan paling cepat tumbuh di dunia.

Industri: Barang Retail & Konsumen
Lokasi: Singapura

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Dengan Google Cloud dan Google Workspace, Carousell telah menjadi bisnis kolaborasi yang dinamis yang menyediakan marketplace iklan baris seluler yang digunakan oleh jutaan orang untuk membeli, menjual, atau sekadar mengobrol.

Hasil Google Cloud

  • Memungkinkan Carousell untuk memberikan layanan prima kepada jutaan orang di Asia Tenggara, Oseania, dan seluruh dunia
  • Menjaga jumlah karyawan di angka 5 – bukan 30 – anggota tim mengerjakan keandalan sistem
  • Peningkatan ketersediaan dari 90% menjadi 99,99% pada April 2017

Lebih dari 80 juta listing dan 1 miliar chat

Didirikan pada tahun 2012, Carousell adalah marketplace iklan baris seluler yang memungkinkan para penggunanya untuk membuat iklan jual barang maupun jasa dalam 30 detik. Para pengguna dapat mengambil foto, menambahkan deskripsi ke listing, dan memulai chat pada aplikasi untuk membeli dari pengguna yang lain. Bisnis iklan baris seluler adalah langkah wajar untuk model iklan baris, yang dimulai dengan iklan di media cetak dan forum online.

Carousell juga berupaya membuat jual beli barang menjadi sederhana dan interaktif. Obrolan dapat dimulai dalam aplikasi tersebut, dimana pengguna dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan bernegosiasi. Carousell sekarang sedang mempersiapkan langkah dalam memberikan layanan generasi berikutnya, memanfaatkan machine learning dan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan listing, pembayaran, dan proses pengiriman. Karyawan mereka kini sedang mengerjakan strategi dan teknik untuk membangun dan melibatkan komunitas penggunanya.

"Kami telah tumbuh sebagai bisnis yang dimulai dari tiga orang pendiri yang tidak digaji selama 18 bulan, menjadi sebuah perusahaan dengan 180 orang," kata Jordan Dea-Mattson, Vice President of Engineering, Carousell. "Operasional bisnis kami terdistribusi di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Australia, dan New Zealand." Carousell menarik perhatian jutaan pengguna per bulan dan setengah penduduk Singapura adalah pelanggan tetap layanan ini. Seperempat pelanggan yang berbasis di Singapura mengakses Carousell setiap bulannya.

Awalnya, Carousell menjalankan marketplace online seluler mereka di sebuah hosted services. Namun, pada pertengahan 2016, mereka menyadari kebutuhan untuk meningkatkan stabilitas dan ketersediaan layanan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dan persyaratan internal perusahaan. Infrastruktur sebelumnya tidak mampu mengikuti kecepatan pertumbuhan perusahaan ini.

"Bekerja dengan sebuah platform yang didesain dan diselaraskan dengan kebutuhan spesifik pelanggan adalah hal yang sangat penting bagi kami."

Jordan Dea-Mattson, Vice President, Engineering, Carousell

"Kami merekrut beberapa orang berbakat ke dalam tim infrastruktur dan mereka berwenang untuk meningkatkan stabilitas layanan kami," kata Dea-Mattson. Tim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap platform, termasuk input/output, komputasi, dan kinerja dalam menentukan tarif.

Carousell pada akhirnya memilih untuk beralih ke Google Cloud, yang menyediakan tingkat kontrol lebih baik terhadap konfigurasi layanan dengan harga dan biaya yang lebih atraktif. Selain itu, Google Cloud tidak mengunci mereka untuk menggunakan platform atau produk spesifik tertentu.

Keuntungan lain dari menggunakan Google Cloud adalah kemampuan untuk berhubungan secara langsung dengan manajer produk dan engineer mengenai use case mereka. "Bekerja dengan sebuah platform yang didesain dan diselaraskan dengan kebutuhan spesifik pelanggan adalah hal yang sangat penting bagi kami," kata Dea-Mattson. "Google telah melihat lebih jauh dan menyatakan ‘ini adalah bisnis yang fantastis, maka mari kita bangun produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan’."

Carousel dengan cepat memigrasikan operasionalnya ke Google Cloud. Tim infrastruktur menyelesaikan migrasi awal hanya dalam dua minggu, sebelum mengatur arsitektur teknologi untuk mengoptimalkan performa, keandalan, dan cost-effectiveness yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

Carousell juga memanfaatkan sejumlah fitur Google Cloud termasuk Google Compute Engine untuk membuat dan menjalankan mesin virtual, Google Cloud Load Balancing untuk penskalaan komputasi agar dapat memenuhi permintaan, dan Google App Engine untuk mengabstraksikan infrastrukturnya. Google Cloud Storage memungkinkan Carousell untuk menyimpan dan mengambil data, sementara Google Persistent Disk menyediakan penyimpanan blok untuk mesin virtual yang berjalan di Google Compute Engine. Google Cloud Dataflow menyediakan pemrosesan data untuk Carousell, sementara Google Cloud Pub/Sub memberikan komunikasi layanan pesan level enterprise untuk aplikasi Carousell.

Alat kolaborasi Google Workspace melengkapi cara Carousell dalam menggunakan teknologi Google Cloud dan membantu memastikan komunikasi cepat dan andal, baik di dalam perusahaan, dengan pelanggan, ataupun dengan para stakeholder. "Google Workspace adalah alat yang murah yang memungkinkan Anda meningkatkan skala email dan aplikasi dengan cara yang jauh lebih efisien," kata Dea-Mattson. "Selain itu, saya melihat lebih banyak kolaborasi daripada yang pernah saya lakukan dengan produk produktivitas lainnya."

Berdasarkan pengalaman bekerja dengan teknologi Google sampai saat ini, Carousell juga bermigrasi ke layanan bahasa pemrograman open source Google Go dan Go-based microservices. "Google Go menyelesaikan banyak masalah endemik pada bahasa pemrograman C dan menghasilkan produktivitas yang luar biasa bagi developer," kata Dea-Mattson. "Kami juga ingin memanfaatkan kemampuannya yang berkapasitas tinggi untuk menyediakan biner yang sangat kuat dalam membantu proses pengembangan kami."

Google Cloud memainkan peran kunci yang memungkinkan Carousell memberikan layanan prima kepada jutaan orang di Asia Tenggara, Oseania, dan seluruh dunia. "Jika kami harus membangun pusat data sendiri, saya akan membutuhkan tim operasional infrastruktur sebesar tim keseluruhan saya sekarang, untuk hanya bertanggung jawab pada seluruh persyaratan teknis," kata Dea-Mattson. "Jumlah orang yang bekerja pada keandalan sistem akan naik dari lima menjadi 30 orang."

Terlebih lagi, pengeluaran modal untuk memelihara server akan lebih tinggi dibandingkan dengan penyedia cloud, seperti Google.

"Google Cloud memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan jutaan pengguna rata-rata bulanan kami yang telah mengunggah lebih dari 80 juta listings sejak Carousell didirikan. Listing ini mencakup sekitar 500 juta gambar, dan kami telah mendukung lebih dari satu miliar obrolan dan lebih dari 20 miliar pesan obrolan individual."

Jordan Dea-Mattson, Vice President, Engineering, Carousell

Lebih dari 80 juta listing dan 500 juta gambar

"Google Cloud memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan jutaan pengguna rata-rata bulanan kami yang telah mengunggah lebih dari 80 juta listing sejak Carousell didirikan," tambah Dea-Mattson. "Listing ini mencakup sekitar 500 juta gambar, dan kami telah mendukung lebih dari satu miliar chat dan lebih dari 20 miliar pesan chat individual. Itulah skala ukuran kami sekarang dan pengalaman yang coba kami berikan kepada pelanggan di berbagai kondisi. Misalnya, kami memberikan pengalaman yang sama kepada pelanggan di Jakarta seperti halnya bagi pelanggan di Singapura, meskipun terdapat perbedaan latensi jaringan dan bandwidth antara kedua lokasi."

Tingkat ketersediaan naik tajam

Carousell telah mampu meningkatkan ketersediaan dari kurang dari 90% menjadi 99,9%, dan pada bulan April 2017, ini meningkat menjadi sekitar 99,99%. Perusahaan juga telah memanfaatkan harga fleksibel yang disediakan oleh Google Cloud untuk hanya membayar sumber daya yang digunakan. Misalnya, jika bisnis ingin memutar mesin virtual di Google Cloud selama 2 menit, mereka hanya membayar untuk 2 menit itu.

"Saya percaya jika kami ingin mencapai angka ketersediaan yang sama dengan ini di layanan cloud lain, itu akan memakan biaya 50% lebih besar," kata Dea-Mattson. "Kami terus meninjau arsitektur Google Cloud untuk membantu mengurangi biaya dari sekitar 4 atau 5 sen per pengguna aktif bulanan menjadi sekitar 3 sen per pengguna aktif bulanan. Fleksibilitas dan kinerja Google Cloud membuat tujuan ini sangat mungkin tercapai."

Beri tahu kami masalah Anda. Kami selalu siap membantu.

Hubungi kami

Tentang kami Carousell

Carousell adalah marketplace iklan baris seluler yang membuat transaksi jual beli semudah mengambil foto dan chat di aplikasi. Diluncurkan pada Agustus 2012, Carousell memulai bisnisnya di Singapura dan kini menyebar di 19 kota di seluruh dunia. Dengan lebih dari 80 juta listing, mereka adalah salah satu situs jual beli terbesar dan paling cepat tumbuh di dunia.

Industri: Barang Retail & Konsumen
Lokasi: Singapura