Prinsip ini dalam pilar pengoptimalan performa dari Framework Arsitektur Google Cloud memberikan rekomendasi untuk membantu Anda merencanakan resource untuk workload di Google Cloud. Bagian ini menekankan pentingnya menentukan persyaratan yang terperinci sebelum Anda mendesain dan mengembangkan aplikasi untuk deployment atau migrasi cloud.
Ringkasan prinsip
Untuk memenuhi persyaratan bisnis, Anda harus menentukan persyaratan performa untuk aplikasi, sebelum desain dan pengembangan. Tentukan persyaratan ini sedetail mungkin untuk aplikasi secara keseluruhan dan untuk setiap lapisan stack aplikasi. Misalnya, di lapisan penyimpanan, Anda harus mempertimbangkan throughput dan operasi I/O per detik (IOPS) yang diperlukan aplikasi.
Sejak awal, rencanakan desain aplikasi dengan mempertimbangkan performa dan skalabilitas. Pertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah pengguna, volume data, dan potensi pertumbuhan dari waktu ke waktu.
Persyaratan performa untuk setiap beban kerja bervariasi dan bergantung pada jenis beban kerja. Setiap beban kerja dapat berisi campuran sistem dan layanan komponen yang memiliki kumpulan karakteristik performa yang unik. Misalnya, sistem yang bertanggung jawab untuk pemrosesan batch berkala dari set data besar memiliki permintaan performa yang berbeda dari solusi desktop virtual interaktif. Strategi pengoptimalan Anda harus memenuhi kebutuhan spesifik setiap workload.
Pilih layanan dan fitur yang sesuai dengan sasaran performa setiap workload. Untuk pengoptimalan performa, tidak ada solusi yang cocok untuk semua orang. Saat Anda mengoptimalkan setiap beban kerja, seluruh sistem dapat mencapai performa dan efisiensi yang optimal.
Pertimbangkan karakteristik beban kerja berikut yang dapat memengaruhi persyaratan performa Anda:
- Archetype deployment: Archetype deployment yang Anda pilih untuk aplikasi dapat memengaruhi pilihan produk dan fitur, yang kemudian menentukan performa yang dapat Anda harapkan dari aplikasi.
- Penempatan resource: Saat memilih region Google Cloud untuk resource aplikasi, sebaiknya Anda memprioritaskan latensi rendah bagi pengguna akhir, mematuhi peraturan lokalitas data, dan memastikan ketersediaan produk dan layanan Google Cloud yang diperlukan.
- Konektivitas jaringan: Pilih layanan jaringan yang mengoptimalkan akses data dan pengiriman konten. Manfaatkan jaringan global, backbone berkecepatan tinggi, lokasi interconnect, dan layanan cache Google Cloud.
- Opsi hosting aplikasi: Saat memilih platform hosting, Anda harus mengevaluasi kelebihan dan kekurangan performa dari setiap opsi. Misalnya, pertimbangkan bare metal, virtual machine, container, dan platform tanpa server.
- Strategi penyimpanan: Pilih strategi penyimpanan yang optimal yang didasarkan pada persyaratan performa Anda.
- Konfigurasi resource: Jenis mesin, IOPS, dan throughput dapat memberikan dampak signifikan pada performa. Selain itu, di awal fase desain, Anda harus mempertimbangkan kemampuan keamanan yang sesuai dan dampaknya terhadap resource. Saat merencanakan fitur keamanan, bersiaplah untuk mengakomodasi kompromi performa yang diperlukan untuk menghindari efek yang tidak terduga.
Rekomendasi
Untuk memastikan alokasi resource yang optimal, pertimbangkan rekomendasi di bagian berikut.
Mengonfigurasi dan mengelola kuota
Pastikan aplikasi Anda hanya menggunakan resource yang diperlukan, seperti memori, penyimpanan, dan daya pemrosesan. Alokasi berlebih dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak perlu, sedangkan alokasi yang kurang dapat menyebabkan penurunan performa.
Untuk mengakomodasi penskalaan elastis dan memastikan bahwa resource yang memadai tersedia, pantau kapasitas kuota Anda secara rutin. Selain itu, lacak penggunaan kuota untuk mengidentifikasi potensi batasan penskalaan atau masalah kelebihan alokasi, lalu buat keputusan yang tepat tentang alokasi resource.
Mengedukasi dan meningkatkan awareness
Beri tahu pengguna tentang persyaratan performa dan berikan referensi edukasional tentang teknik pengelolaan performa yang efektif.
Untuk mengevaluasi progres dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dokumentasikan performa target dan performa sebenarnya secara berkala. Lakukan uji beban pada aplikasi Anda untuk menemukan titik henti sementara yang potensial dan memahami cara menskalakan aplikasi.
Memantau metrik performa
Gunakan Cloud Monitoring untuk menganalisis tren metrik performa, menganalisis efek eksperimen, menentukan pemberitahuan untuk metrik penting, dan melakukan analisis retrospektif.
Active Assist adalah kumpulan alat yang dapat memberikan insight dan rekomendasi untuk membantu mengoptimalkan penggunaan resource. Rekomendasi ini dapat membantu Anda menyesuaikan alokasi resource dan meningkatkan performa.