Membuat template yang dapat digunakan kembali dari aplikasi yang sedang berjalan

Jika aplikasi App Hub sudah berhasil berjalan, Anda dapat membuat template yang dapat digunakan kembali dari aplikasi tersebut. Praktik ini memungkinkan tim developer melakukan deployment sendiri dengan cara yang konsisten dan mematuhi standar organisasi Anda.

Panduan ini menunjukkan cara menstandardisasi arsitektur aplikasi App Hub yang sudah ada dan terdaftar dengan membuat template yang diatur dan dapat digunakan kembali.

Alur kerja ini cocok untuk mempromosikan praktik terbaik dan mendukung deployment layanan yang konsisten dan aman. Misalnya, gunakan arsitektur aplikasi translator_v4.0 yang sedang berjalan untuk membuat template aplikasi translator_v5.0 yang akan datang.

Sebelum memulai

Anda harus menyelesaikan langkah-langkah berikut sebelum membuat template dari aplikasi yang ada:

Mengidentifikasi dan meninjau aplikasi sumber

Gunakan App Hub untuk mendapatkan cetak biru yang jelas tentang arsitektur aplikasi yang ada:

  1. Di konsol Google Cloud , gunakan pemilih project untuk memilih project host atau project pengelolaan folder yang mendukung aplikasi, bergantung pada model penyiapan Anda.
  2. Buka halaman Aplikasi dari Pusat Aplikasi:

    Buka Aplikasi

  3. Dalam daftar aplikasi, cari dan pilih aplikasi yang sedang berjalan yang ingin Anda gunakan sebagai model.

  4. Di halaman detail aplikasi, tinjau layanan dan beban kerjanya yang terdaftar. Tampilan ini berfungsi sebagai sumber kebenaran untuk arsitektur aplikasi.

Membuat dan memparameterisasi template

Dengan blueprint aplikasi dari App Hub, buat template yang fleksibel dan dapat digunakan kembali di Application Design Center:

  1. Mendesain template aplikasi, memetakan inventaris layanan dan workload dari aplikasi sumber ke kanvas desain.
  2. Identifikasi nilai konfigurasi apa pun dalam komponen yang harus disesuaikan oleh developer untuk setiap deployment, seperti region, ukuran mesin, atau jumlah instance. Tentukan parameter ini sebagai parameter input dalam template. Praktik ini memungkinkan pengguna template menentukan setelan sambil mempertahankan arsitektur inti.
  3. Tambahkan deskripsi mendetail, nomor versi, dan metadata relevan lainnya ke template.

Memublikasikan dan memvalidasi template

Setelah selesai mendesain dan memparameterisasi template, publikasikan ke katalog agar tersedia untuk tim lain:

  1. Verifikasi template Anda.
  2. Bagikan template ke katalog.
  3. Sebagai validasi akhir, pastikan arsitektur aplikasi pengujian cocok dengan aplikasi sumber asli.

Developer kini dapat menggunakan kembali template untuk aplikasi yang konsisten dan mematuhi standar organisasi Anda.